Bisnis.com, JAKARTA - Dalam sepekan (12 -- 16 Desember 2022), Indo Premier Sekuritas menjadi top broker nomor wahid dengan nilai perdagangan tertinggi hingga Rp15,67 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Sabtu (17/12/2022), Indo Premier Sekuritas (PD) mencatatkan nilai perdagangan mencapai Rp15,67 triliun dengan frekuensi 812,35 ribu kali dan volume transaksi 32,20 miliar saham.
Di bawahnya, bercokol Maybank Sekuritas (ZP) yang mencatatkan perdagangan Rp11,35 triliun dengan volume perdagangan 9,97 miliar saham. Dilanjutkan dengan posisi ketiga yang diisi UBS Sekuritas Indonesia (AK) dengan mencatatkan nilai transaksi Rp9,53 triliun dengan volume sebanyak 8,38 miliar saham.
Setelah tiga besar, terdapat dan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) kemudian J.P Morgan Sekuritas Indonesia (BK) yang masing-masing bernilai perdagangan Rp8,65 triliun dan Rp8,27 triliun.
Selain itu, ada Mandiri Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Macquarie Sekuritas Indonesia, dan CLSA Sekuritas Indonesia yang masing-masing memperdagangkan saham senilai Rp7,59 triliun, Rp6,37 triliun, Rp6,36 triliun, Rp5,19 triliun, dan Rp4,52 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menerangkan data perdagangan BEI selama periode tanggal 12 sampai dengan 16 Desember 2022 ditutup bervariasi.
Baca Juga
Selama sepekan perdagangan, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1,45 persen ke level 6.812,19 dari level 6.715,11 pekan sebelumnya.
Sementara untuk kapitalisasi pasar bursa tercatat adanya peningkatan sebesar 1,35 persen menjadi Rp9.330,781 triliun dari Rp9.206,404 triliun pada pekan sebelumnya.
Peningkatan tertinggi selama sepekan terakhir terjadi pada volume transaksi bursa.
“Rata-rata volume transaksi Bursa naik sebesar 16,95 persen menjadi 28,569 miliar saham dari 24,428 miliar saham,” katanya, di kutip Sabtu (17/12/2022).
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami kenaikan sebesar 3,07 persen menjadi Rp15,194 triliun dari Rp14,742 triliun pada pekan sebelumnya.
Selanjutnya, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa justru terpantau mengalami penurunan sebesar 6,67 persen menjadi 1.040.018 transaksi selama sepekan dari 1.114.323 transaksi pada sepekan sebelumnya.