Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Transaksi Saham Garudafood (GOOD) Rp6,25 Triliun, Harga Premium!

Hari ini terdapat transaksi crossing saham GOOD di pasar negosiasi senilai Rp6,25 triliun di harga Rp580 per saham.
Produk-produk Garudafood/garudafood.com
Produk-produk Garudafood/garudafood.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) diwarnai dengan transaksi jumbo di pasar negosiasi dengan harga di atas pasar reguler.

Mengutip data D'Origin, hari ini terdapat transaksi crossing GOOD di pasar negosiasi senilai Rp6,25 triliun. Transaksi saham terjadi di harga Rp580 per saham.

Sementara itu, saham GOOD menutup sesi pertama di posisi yang sama dengan penutupan kemarin, yakni di level Rp525 per saham. Dengan demikian, transaksi negosiasi terjadi atas harga pasar reguler. Adapun sepanjang 2022, harga saham GOOD terkoreksi 0,95 persen atau turun 5 poin.

Pada Agustus lalu, perusahaan ekuitas swasta dan firma penasehat investasi CVC Capital Partners dikabarkan akan menjual 20 persen kepemilikan sahamnya Garudafood dengan nilai mencapai US$270 juta atau sekitar Rp3,99 triliun.

“CVC telah berkomunikasi dengan penasehat finansial untuk negosiasi penjualan ini,” tulis Nasdaq dalam pemberitaannya, dikutip Selasa (23/8/2022).

Seorang sumber menyebutkan bahwa negosiasi masih dalam tahap awal dan nilai transaksi bisa mencapai US$300 juta. Sejumlah firma juga disebut-sebut tertarik untuk berpartisipasi dalam rencana tersebut.

Meski demikian, sejauh ini CVC menolak untuk memberi komentar lebih lanjut soal kabar tersebut dan GOOD belum mengeluarkan pernyataan mengenai pemberitaan ini.

Kabar rencana hengkangnya CVC dari struktur investor GOOD dinilai bertepatan dengan momentum ambil untung di tengah peluang pertumbuhan yang pesat pasar Asia. Indonesia tercatat menorehkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada kuartal II/2022.

CVC Capital Partners mulai berinvestasi di GOOD pada 2018 dengan menyuntikkan dana sebesar US$150 juta, tak lama sebelum GOOD melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Oktober 2018, berdasarkan data CB Insights.

Menanggapi kabar tersebut, Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana telah mengatakan bahwa perseroan memonitor kabar yang diberitakan berbagai media massa tersebut. Meski demikian, dia mengaku bahwa perseroan tidak mengetahui isu terkait.

“Kami monitor topik tersebut ditulis oleh sejumlah media. Namun hingga saat ini kami tidak tahu-menahu. Mohon maaf tidak bisa membantu, mungkin lebih tepat jika ditanyakan ke pihak CVC,” kata Dia ketika dimintai konfirmasi, Selasa (23/8/2022).

Sampai akhir kuartal III/2022 membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp7,82 triliun, tumbuh 22,8 persen dibandingkan dengan Januari—September 2021 sebesar Rp6,36 triliun.

Dian mengatakan Garudafood turut menikmati potensi kenaikan konsumsi selama momentum Piala Dunia 2022. Secara historis, penjualan selama pelaksanaan gelaran akbar tersebut meningkat 15–20 persen jika dibandingkan dengan tanpa adanya perhelatan sepak bola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper