Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suplai Gula Seret, Produksi Garudafood (GOOD) akan Terganggu?

Aktivitas produksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) berisiko terimbas gangguan pasokan bahan baku gula kristal rafinasi.
Makanan ringan. /Garudafood
Makanan ringan. /Garudafood

Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas produksi emiten makanan dan minuman olahan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) berisiko terimbas gangguan pasokan bahan baku gula kristal rafinasi (GKR). Pemerintah diharapkan dapat segera menambah pasokan lewat impor untuk menjamin pasokan pada 2023.

Head of Corporate Communication & Relation Garudafood Dian Astriana mengakui ada potensi gangguan produksi jika pasokan GKR terus mengalami kendala.

“Garudafood menggunakan GKR sebagai bahan baku produksinya. Terkait pasokan GKR akhir tahun apabila terkendala maka tentu berpotensi mempengaruhi kelancaran produksi kami,” katanya dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Selasa (6/12/2022).

Dian mengatakan Garudafood masih memantau perkembangan pasokan dalam satu sampai dua bulan ke depan. Dia mengatakan harga bahan baku cenderung telah melandai sehingga stabilitas pasokan menjadi penentu aktivitas produksi ke depan.

“Harga untuk beberapa komoditas bahan baku dan bahan kemasan relatif sudah mulai membaik pada 2022. Semoga makin membaik dan stabil harga dan kelangsungan pasokannya pada 2023 nanti,” kata dia.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, posisi persediaan bahan baku Garudafood bernilai Rp373,28 miliar, lebih tinggi dari posisi akhir 2021 sebesar Rp263,44 miliar. Persediaan bahan baku itu juga lebih tinggi secara nilai daripada September 2021 di angka Rp194,40 miliar.

Penjualan Garudafood pada kuartal III/2022 mencapai Rp2,64 triliun, lebih tinggi daripada kuartal II/2022 yang hanya Rp2,40 triliun. Kenaikan penjualan ini juga diikuti dengan kenaikan laba bersih dari Rp87,65 miliar di kuartal II/2022 menjadi Rp97,52 miliar.

Margin laba bersih Garudafood juga membaik menjadi 3,69 persen di periode Juli—September 2022, daripada posisi April—Juni 2022 3,65 persen. Namun margin laba bersih di kuartal ketiga tahun ini masih lebih rendah daripada kuartal III/2021 yang mencapai 5,12 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper