Bisnis.com, JAKARTA — Pesta sepak bola Piala Dunia 2022 Qatar diperkirakan akan mengerek penjualan emiten barang konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD). Produsen kacang kulit ‘Garuda’ itu memperkirakan penjualan tahun ini berpotensi tumbuh hingga 20 persen.
Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana mengatakan perseroan optimistis kinerja penjualan merek Garuda bakal tumbuh seiring dengan pulihnya aktivitas masyarakat. Jargon ‘Jangan Nonton Bola tanpa Kacang Garuda’ yang melekat pada produk GOOD setiap pelaksanaan ajang sepak bola turut menyemarakkan konsumsi.
“Secara historis data internal kami menunjukkan setiap kali ada perhelatan sepak bola dengan skala besar seperti World Cup dan Euro Cup, ada kenaikan penjualan hingga sekitar 15–20 persen jika dibandingkan dengan tanpa adanya perhelatan sepak bola,” kata Dian kepada Bisnis, Rabu (23/11/2022).
Meski demikian, Dian memberi catatan bahwa kinerja penjualan juga akan dipengaruhi oleh jadwal pertandingan dan perkembangan mobilitas masyarakat.
“Jika jadwal pertandingan sesuai dengan jadwal primetime sepak bola di Indonesia maka potensi kenaikan penjualan produk akan makin tinggi,” katanya.
Kinerja penjualan GOOD memang memperlihatkan kenaikan pada tahun penyelenggaraan Piala Dunia. Pada 2018 saat Piala Dunia digelar di Rusia misalnya, penjualan GOOD mencapai Rp8,04 triliun atau naik 7,59 persen dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp7,48 triliun.
Baca Juga
Beban iklan Garudafood pada 2018 juga memperlihatkan kenaikan sebesar 13,89 persen secara tahunan, dari Rp144,95 miliar menjadi Rp165,09 miliar.
Adapun sampai akhir kuartal III/2022, Garudafood membukukan penjualan sebesar Rp7,82 triliun, tumbuh 22,8 persen dibandingkan dengan Januari—September 2021 sebesar Rp6,36 triliun.
Financial Expert Ajaib Sekuritas M. Julian Fadli mengatakan emiten fast moving consumer goods (FMCG) akan memperoleh katalis positif dari perhelatan Piala Dunia 2022.
“Bersamaan dengan menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Konsumsi masyarakat meningkat, dan akan berdampak positif terhadap kinerja pendapatan saham-saham FMCG,” kata Julian.
Dia mengatakan aktivitas menonton sepak bola selalu diiringi dengan konsumsi produk-produk dengan jenama terkemuka, mulai dari kacang kulit Garuda sampai mi instan Indomie.
“Seperti halnya emiten grup Indofood yang punya produk Indomie, selanjutnya GOOD memiliki ‘Jangan nonton bola tanpa kacang Garuda’, dan camilan-camilan lainnya yang berasal dari produk MYOR seperti Better dan Beng-Beng,” kata dia.
Secara jangka pendek, kenaikan permintaan produk akan menjadi katalis positif untuk saham-saham FMCG. Adapun investor juga cenderung mengakumulasi saham-saham yang terkait dengan Piala Dunia Qatar 2022, yaitu SCMA dan EMTK.