Bisnis.com, JAKARTA — PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dalam proses penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau rights issue dengan harga pelaksanaan Rp6.600 per saham. Periode cum date rights issue jatuh pada hari ini, Senin (12/12/2022).
Melalui rights issue kali ini, SMGR berpotensi memperoleh dana maksimal Rp5,58 triliun di mana Rp2,84 triliun di antaranya merupakan hasil dari penyertaan saham alias inbreng PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) oleh Pemerintah Indonesia selaku pemilik 75,51 persen saham SMBR.
Semen Indonesia menawarkan maksimal 846,21 juta saham baru Seri B senilai Rp100 per saham atau sebanyak-banyaknya 12,49 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD I.
Setiap pemegang 100 juta saham lama SMGR yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) pada 14 Desember 2022 pukul 16.00 WIB, berhak atas 14.266.416 HMETD.
Sementara itu, pemegang saham SMGR yang memiliki kurang dari 100 juta saham tetap mendapatkan HMETD yang disesuaikan dengan jumlah saham milik pemegang saham dibagi rasio HMETD tersebut.
Tanggal ex HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada 13 Desember 2022, cum HMETD di pasar tunai pada 14 Desember 2022, dan ex HMETD di pasar tunai 15 Desember 2022.
Baca Juga
Tanggal distribusi HMETD SMGR berlangsung pada 15 Desember 2022, sementara pencatatan efek di BEI pada 16 Desember 2022.
SMGR dalam prospektusnya menyebutkan pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam PMHMETD I dapat menjual haknya kepada pihak lain terhitung sejak 16 Desember 2022 sampai 22 Desember 2022, sesuai dengan POJK No. 32/2015.
Apabila pemegang saham tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I sesuai dengan porsi sahamnya, persentase kepemilikan saham akan mengalami dilusi maksimum 12,49 persen.
Selain untuk konsolidasi SMBR ke dalam SMGR melalui penyertaan saham perseroan dalam SMBR sebesar 7.499.999.999 (7,49 miliar) saham Seri B, dana hasil rights issue dalam bentuk tunai akan digunakan sebagai belanja modal sekitar 88,9 persen untuk penambahan fasilitas untuk peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif.
Penggunaan bahan bakar alternatif bertujuan untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara) yang digunakan secara internal pada proses pembuatan terak, serta membantu mengelola limbah eksternal untuk mendukung pencapaian sustainable development pada level nasional.
Selanjutnya, penambahan fasilitas untuk peningkatan pemanfaatan bahan baku alternatif. Penggunaan alternatif material bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan baku tambang, menggantikannya dengan limbah industrial B3 yang dapat didaur ulang atau recycle.
Belanja modal juga digunakan untuk pembangunan green zone, merupakan pembangunan fasilitas untuk pemusnahan limbah yang bersumber dari limbah Industri.
Adapun sekitar 27,6 persen dana hasil rights issue untuk pengembangan bisnis perseroan pada 023 termasuk pengembangan platform bisnis digital dan pengembangan produk building material. Sisanya sekitar 11,1 persen digunakan untuk penambahan modal kerja SMGR termasuk biaya energi, bahan bakar, distribusi, dan bahan baku pada 2023.