Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Siapkan Dividen dari Lonjakan Laba 2022

PTBA memberikan sinyal pembagian dividen dari pembukukan laba yang melonjak di tengah pertumbuhan bisnis batu bara.
Alat stacker-reclaimer batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). PTBA memberikan sinyal pembagian dividen dari pembukukan laba yang melonjak di tengah pertumbuhan bisnis batu bara. /Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
Alat stacker-reclaimer batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). PTBA memberikan sinyal pembagian dividen dari pembukukan laba yang melonjak di tengah pertumbuhan bisnis batu bara. /Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memberi sinyal akan menebar dividen untuk tahun buku 2022, untuk para pemegang saham.

PTBA rutin membagikan dividen jumbo setiap tahun. Pada tahun buku 2021, PTBA membagikan dividen dengan besaran 100 persen dari laba bersih 2021 senilai Rp7,9 triliun atau Rp688,51 per saham.

Sementara pada tahun buku 2020, PTBA membagikan dividen sebesar Rp835 miliar. Rasio dividen tersebut mencapai 35 persen dari laba bersih Rp2,4 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan secara historis PTBA rutin membagikan dividen. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan pembagian dividen bergantung kepada para pemegang saham.

"Kami serahkan kepada pemegang saham tentunya ya yang jelas kan kami sudah dapatkan laba. Nah, laba itu keputusannya nanti ada di pemegang saham," ujar Arsal usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen pada Rabu (7/12/2022).

Pemegang saham PTBA ialah Inalum atau MIND ID sebagai Holding BUMN Tambang sebesar 65,93 persen. Selanjutnya, masyarakat di bawah 5 persen memegang 33,78 persen saham PTBA.

PTBA membukukan pendapatan Rp31,07 triliun per kuartal III/2022. Nilai itu melonjak 60,31 persen secara year-on-year (YoY) dari sebelumnya Rp19,38 triliun.

PTBA meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp10 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 109,75 persen yoy dari sebelumnya Rp4,76 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper