Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21 persen atau 14,52 poin ke level 6.804,22 pada perdagangan Kamis (8/12/2022). Mayoritas saham-saham berkapitalisasi besar terpantau mengakhiri perdagangan di zona merah pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 226 saham menguat, 316 saham melemah, dan 156 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari, IHSG bergerak pada kisaran 6.683,62–6.821,05. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.346,78 triliun.
Saham PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) menjadi saham dengan penurunan paling dalam, yakni 8,77 persen ke level 52 per saham. Menyusul di belakangnya saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang turun 6,94 persen ke level 2.680 per saham.
Saham lain yang terkoreksi lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan hari ini mencakup FILM, OMED, dan GOTO, masing-masing sebesar 6,78 persen, 6,72 persen, dan 6,54 persen.
Pelemahan IHSG hari ini terutama disebabkan oleh koreksi pada sektor transportasi sebesar 1,57 persen, industri turun 1,06 persen, teknologi turun 0,87 persen, dan energi turun 0,73 persen.
Adapun penurunan terdalam di deretan big cap mencakup GOTO. Saham GOTO turun ke level terendah baru di level Rp100. Kemudian BYAN terkoreksi 4,43 persen, BMRI turun 3,13 persen, ASII, tuurn 0,87 persen, dan UNVR turun 0,85 persen.
Baca Juga
Tim riset Phintraco Sekuritas sebelumnya memperkirakan IHSG bergerak terbatas pada perdagangan hari ini dengan level resistance IHSG pada perdagangan Kamis adalah 6.960, dengan level support di 6.815.
“Secara teknikal, stochastic RSI sudah berada di oversold area. Pergerakan IHSG berpotensi cenderung terbatas di area critical support 6.815 di Rabu (7/12/2022). Namun tetap waspadai bearish continuation ke 6.785 jika terkonfirmasi breaklow dari critical support 6.815 di Kamis (8/12/2022)” tulis Phintraco Sekuritas, Rabu (7/12/2022).
Secara sentimen, terdapat spekulasi The Fed bakal mempertahankan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin di Desember 2022. Hal ini berlawanan dengan pernyataan dari Kepala The Fed yang mengisyaratkan perlambatan The Fed Rate mulai Desember 2022.
“Akan tetapi, mayoritas pelaku pasar tetap meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dalam FOMC Desember 2022,” lanjut Phintraco Sekuritas.
Di sisi lain, China juga mengumumkan pelonggaran aturan pembatasan Covid-19. Pelonggaran ini mencakup pencabutan aturan wajib hasil tes negatif Covid-19. Hal ini berpotensi memicu rebound lanjutan pada harga komoditas, termasuk minyak, gas dan batu bara.