Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata (EXCL) Rights Issue Rp4,99 Triliun, Harga Rp2.080 per Saham

XL Axiata (EXCL) akan menerbitkan hingga 2,40 miliar saham baru dengan harga Rp2.080 per saham pada akhir rights issue kali ini.
CEO PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini/XL Axiata
CEO PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini/XL Axiata

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengumumkan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) III atau rights issue.

Dalam prospektus rights issue yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), EXCL akan menawarkan sebanyak 2.403.755.889 (2,40 miliar) saham baru atau sebesar 18,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh EXCL setelah HMETD III dengan nilai nominal Rp100 setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp2.080 per saham.

"Jumlah dana yang akan diterima EXCL dalam rights issue ini adalah sebesar Rp4,99 triliun," tulis manajemen EXCL, Rabu (7/12/2022).

Manajemen melanjutkan, setiap 25.000 saham lama pada 16 Desember 2022 mempunyai 5.633 hak memesan efek terlebih dahulu, dengan setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru yang harus dibayar penuh saat pelaksanaan rights issue.

EXCL menyebut, jika rights issue tidak sepenuhnya diambil oleh pemegang rights issue porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan ke pemegang saham perseroan lainnya. Jika masih terdapat sisa saham baru, maka Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) sebagai pembeli siaga, wajib membeli seluruh sisa saham baru tersebut.

AII tercatat memiliki sejumlah 6,559 miliar saham di EXCL, yang mewakili 61,16 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam EXCL.

AII akan melaksanakan seluruh rights issue yang dimilikinya, dengan jumlah sebesar Rp3,074 triliun atau 1.477.929.593 (1,47 miliar) saham. Dalam kapasitasnya sebagai pembeli siaga, AII juga akan membeli sisa saham baru yang tidak diambil bagian dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1,92 triliun.

Manajemen melanjutkan, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi maksimum sebesar 18,31 persen.

Sesuai rencana, seluruh dana hasil rights issue ini akan dipergunakan untuk sebagian utang perseroan. Periode pelaksanaan rights issue akan dimulai pada 20 Desember 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper