Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak dalam kisaran yang terbatas pada perdagangan besok, Kamis (8/12/2022) dan berpotensi melanjutkan tren bearish setelah kembali melemah 1,07 persen ke label 6.818,75 pada perdagangan Rabu (7/12/2022).
Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan level resistance IHSG pada perdagangan besok adalah 6.960, dengan level support di 6.815.
“Secara teknikal, stochastic RSI sudah berada di oversold area. Pergerakan IHSG berpotensi cenderung terbatas di area critical support 6.815 di Rabu (7/12/2022). Namun tetap waspadai bearish continuation ke 6.785 jika terkonfirmasi breaklow dari critical support 6.815 di Kamis (8/12/2022)” tulis Phintraco Sekuritas, Rabu (7/12/2022).
Secara sentimen, terdapat spekulasi The Fed bakal mempertahankan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada Desember 2022. Hal ini berlawanan dengan pernyataan dari Kepala The Fed yang mengisyaratkan perlambatan The Fed Rate mulai Desember 2022.
“Akan tetapi, mayoritas pelaku pasar tetap meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dalam FOMC Desember 2022,” lanjut Phintraco Sekuritas.
Dari regional, neraca perdagangan China pada November 2022 turun ke US$69,84 miliar. Sementara itu, ekspor dan impor masing-masing mengalami penurunan sebesar 8,7 persen yoy dan 10,6 persen yoy. Hal ini menambah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi China pada 2022.
Baca Juga
Di sisi lain, China juga mengumumkan pelonggaran aturan pembatasan Covid-19. Pelonggaran ini mencakup pencabutan aturan wajib hasil tes negatif Covid-19.
“Hal ini berpotensi memicu rebound lanjutan pada harga komoditas, termasuk minyak, gas dan batu bara.”
Mempertimbangkan sentimen di atas, Phintraco Sekuritas menyebutkan pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada saham-saham perbankan dan energi, seperti BBRI, BBNI, BMRI, ELSA dan ADMR. Investor juga bisa memperhatikan rebound lanjutan dari saham TLKM dan ESSA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.