Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar US$166,2 juta atau setara dengan Rp2,56 triliun (kurs Jisdor BI Rp15.409 per dolar AS).
Direktur dan Chief Development Officer Bayan Resources Russell Neil mengatakan sebagian besar belanja modal tahun ini digunakan Bayan untuk pembangunan jalan angkutan batu bara ke Muara Pahu, overland conveyor Muara Pahu, dan barge loading facility di Muara Pahu.
"Itu sebagian besar alokasi belanja modal tahun ini. Tahun depan agak sama, karena kami belum selesaikan semua fasilitas itu, tapi tahun depan kami tambah untuk fase 5 Balikpapan Coal Terminal yang akan selesai pada 2024," kata Neil, dalam paparan publik BYAN, Senin (5/12/2022).
Baca Juga
Neil melanjutkan pihaknya belum bisa merinci berapa anggaran belanja modal yang akan dikeluarkan pada tahun depan. Pasalnya, anggaran tersebut masih dalam proses persetujuan manajemen.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BYAN Jenny Quantero menuturkan serapan belanja modal hingga kuartal III/2022 ini lebih rendah dari budget dikarenakan oleh curah hujan yang tinggi, khususnya di semester I/2022. Adapun tahun ini, BYAN menyiapkan belanja modal sebesar US$220 juta hingga US$250 juta.
BYAN menargetkan pendapatan sebesar US$3,2 miliar sampai US$3,4 miliar, dengan volume produksi batu bara 37 juta sampai 39 juta metrik ton (MT), dan volume penjualan 37 juta sampai 39 juta MT.