Bisnis.com, JAKARTA - Tren penurunan harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ikut membayangi emiten lain yang masuk dalam ekosistemnya seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).
Harga saham GOTO kembali menyentuh auto reject bawah (ARB) untuk kelima kali secara berturut-turut dalam sepekan. Adapun penurunan pada Jumat (2/12/2022) tercatat 6,38 persen atau 9 poin ke level Rp132. Tak hanya GOTO, beberapa emiten terafiliasi perusahaan teknologi itu juga tercatat menyentuh ARB.
Emiten-emiten tersebut adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang terkoreksi 6,87 persen ke level Rp4.200. Kemudian ada PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) yang terkoreksi 6,99 persen ke level Rp173. GOTO sendiri memiliki investasi pada dua emiten tersebut.
Selain dua emiten tersebut, GOTO juga memiliki investasi di PT Blue Bird Tbk. (BIRD), dan PT Multipolar Tbk. (MLPL). Masing-masing saham ini terkoreksi 1,52 persen, dan 5.97 persen.
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan selling pressure yang terjadi sejak Kamis (1/12/2022) dipicu oleh berakhirnya periode lock up pemegang saham lama GOTO. Jimmy mengatakan investor lebih baik mengambil langkah wait and see sebelum mengambil tindakan.
“Serta mencari peluang entry di saat selling pressure sudah terlihat mulai mereda,” ujar Jimmy kepada Bisnis pada Jumat (2/12/2022).
Baca Juga
Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui sejak lock up GOTO diangkat, terdapat tekanan jual yang membuat GOTO menyentuh ARB. Adapun periode lock up GOTO telah berakhir tanggal 30 November 2022.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan GOTO menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 0,34 persen per hari. Terlebih lagi bobot saham GOTO terhadap indeks komposit mencapai 4,89 persen pada November 2022.
“Jika disimulasikan, per tanggal 28 november bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam 1 hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam 1 hari perdagagan Bursa sebesar 4,89 persen x -7 persen = -0,34 persen,” kata Nyoman Jumat (2/12/2022).