Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia menyatakan auto reject bawah (ARB) pada saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menekan IHSG sebesar 0,34 persen per harinya.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan periode penguncian saham pra-IPO atau lock up GOTO telah berakhir tanggal 30 november 2022. Dia mengakui sejak lock up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga menyentuh ARB.
Menurutnya sedikit atau banyak penurunan saham GOTO berdampak terhadap koreksinya IHSG. Adapun bobot saham GOTO terhadap indeks komposit pada November adalah 4,89 persen.
“Jika disimulasikan, per tanggal 28 november bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam 1 hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam 1 hari perdagagan Bursa sebesar 4,89 persen x -7 persen = -0,34 persen,” katanya Jumat (2/12/2022).
Sebagai informasi, bobot GOTO terhadap IHSG menyusut dibandingkan dengan Oktober 2022. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan saat ini GOTO memiliki bobot sekitar 6 persen terhadap IHSG. Dia menegaskan, bobot GOTO bukan merupakan yang terbesar di IHSG, melainkan berada di posisi ke-5 setelah BBCA, BBRI, TLKM, dan BMRI.
"Jadi pengaruh dia terhadap indeks jika saham GOTO turun signifikan rumusnya sederhana saja, pengaruhnya maksimal 6 persen dikali 7 persen [ARB], sama dengan lebih kurang 0,4 persen," ucap Irvan, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga
Dia melanjutkan, bobot seluruh saham GOTO terhadap IHSG akan dibatasi untuk kontribusi satu saham terhadap IHSG. Dengan demikian, seluruh free float saham GOTO yang beredar tidak akan diambil seluruhnya.
Lebih lanjut, Irvan berharap jika lock-up GOTO dibuka, investor cukup bijak untuk melakukan transaksi GOTO dengan memperhatikan semua informasi yang ada, sehingga para investor dapat melakukan investasinya sesuai dengan keinginan dan berdasarkan analisa yang memadai.
Sebelumnya manajemen GOTO menyatakan dalam keterbukaan informasi bahwa investor saham GOTO pra-IPO tidak melanjutkan penawaran sekunder atau secondary offering terkoordinasi atas saham GOTO yang dimiliki. "Pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," kata Corporate Secretary GOTO RA Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/11/2022).