Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel ke Jakarta Islamic Indeks 30 (JII30).
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan masuknya saham perusahaan menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengedepankan tata kelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
“Kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan BEI dalam memasukkan MTEL jadi penghuni baru JII30. Harapan kami hal ini dapat mendorong kinerja saham MTEL lebih baik lagi di masa mendatang dan memberikan value terbaik bagi pemegang saham,” ujarnya dalam keterangannyaa di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Teddy mengungkapkan, JII yang beranggotan 30 saham yang dinilai sesuai prinsip syariah, merupakan acuan bagi seluruh reksadana syariah di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2022 nilai dana kelolaan reksadana syariah di Tanah Air mencapai Rp40,33 triliun dengan 271 produk reksadana syariah.
Sebagai informasi, indeks itu berisikan 30 emiten yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip syariah, serta memiliki kinerja fundamental bisnis baik, tata kelola dan likuiditas terbaik.
MTEL pun tercatat sebagai penghuni baru Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index 70 (JII 70). BEI menyatakan periode efektif konstituen saham penghuni JII, ISSI dan JII 70 berlaku mulai Desember 2022 hingga Mei 2023.
Baca Juga
Pangsa pasar reksadana syariah mencapai 7,78 persen dibandingkan reksadana konvensional. Seiring positifnya prospek produk investasi syariah mempertimbangkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, maka prospek reksadana syariah akan semakin positif ke depannya. Dengan begitu, saham-saham yang jadi underlying produk reksadana syariah, seperti MTEL juga memiliki prospek cerah.
Hingga kuartal III 2022, Mitratel berhasil membukukan pendapatan yang melesat 11,5 persen menjadi Rp5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,02 triliun. Pertumbuhan bisnis perusahaan tercatat terus konsisten lebih tinggi dari pertumbuhan industri. Hal inilah yang menjadikan profitabilitas Mitratel naik signifikan dengan laba bersih tumbuh 18,1 persen dibandingkan tahun lalu.
“Mitratel terus menyiapkan roadmap menuju Digital Infraco untuk pengembangan portofolio yang berfokus pada penyediaan infrastruktur berbasis serat optik atau fiberisasi menara untuk memenuhi kebutuhan para operator telekomunikasi,” pungkas Teddy.