Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siap Longgarkan Lockdown, Harga Tembaga dan Nikel Naik

Harga tembaga dan nikel menguat menyusul rencana China melonggarkan lockdown sehingga dapat meningkatkan permintaan.
Harga tembaga dan nikel menguat menyusul rencana China melonggarkan lockdown sehingga dapat meningkatkan permintaan. /JIBI-Nurul Hidayat
Harga tembaga dan nikel menguat menyusul rencana China melonggarkan lockdown sehingga dapat meningkatkan permintaan. /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga komoditas logam dasar seperti tembaga dan nikel terpantau menguat di tengah terjadinya protes masyarakat China terhadap kebijakan zero covid.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (30/11/2022), harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 1 persen ke posisi US$8.037,50 per metrik ton. Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas logam lain seperti nikel yang reli 4,8 persen dan emas menguat 0,4 persen.

Harga tembaga sempat reli hingga 2 persen seiring dengan meredanya protes masyarakat di China setelah pemerintah menurunkan pasukan polisinya. Protes masyarakat juga berujung pada pelonggaran kebijakan lockdown di sejumlah wilayah secara diam – diam.

China juga merespons protes ini dengan mendorong program vaksinasi untuk masyarakat lanjut usia. Sentimen ini mendorong spekulasi pasar bahwa kebijakan zero covid di negara tersebut akan mulai dilonggarkan.

Analis di Marex Alastair Munro menyebutkan di tengah kekhawatiran pelaku pasar terkait pembukaan kembali kegiatan ekonomi, China masih terlihat tetap membeli logam – logam dasar.

“Uang pembelian tersebut masuk ke sejumlah bidang yang mengindikasikan adanya pembukaan kegiatan ekonomi,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Adapun, kebijakan ketat China telah membebani harga komoditas logam dasar sepanjang tahun 2022. Harga tembaga tercatat telah anjlok 25 persen dari level tertingginya di bulan Maret 2022.

Pergerakan harga tembaga pada bulan ini terpantau mencatatkan pemulihan seiring dengan munculnya harapan terkait pelonggaran kebijakan zero covid China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper