Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menjelaskan alasan menambah kepemilikan sahamnya pada perusahaan tembaga Asiamet Resources Limited (ARS).
Sebagaimana diketahui, DOID menambah kepemilikan sahamnya dari 15,3 persen menjadi 24,2 persen pada Asiamet pada 14 November 2022. Adapun, DOID memiliki bisnis utama di sektor kontraktor pertambangan, khususnya batu bara melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).
Manajemen DOID dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menjelaskan, DOID memilih untuk meningkatkan saham di Asiamet karena hubungan strategis dengan Asiamet akan memperkuat posisi DOID sebagai kontraktor pilihan untuk pembangunan dan penambangan proyek-proyek Asiamet yang sedang berlangsung.
Dengan menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan proyek tembaga Asiamet, manajemen meyakini hal ini akan membantu DOID memperluas bisnis jasa pertambangannya ke dalam komoditas tembaga dan komoditas lainnya.
"Pertimbangan kedua karena memberikan peluang bagi DOID di masa mendatang untuk mempertimbangkan berinvestasi pada proyek-proyek utama Asiamet dalam rangka memperluas eksposurnya di luar sektor batu bara," tulis manajemen, dikutip Minggu (20/11/2022).
Manajemen DOID melanjutkan, meskipun memiliki 24,2 persen saham Asiamet, DOID bukanlah merupakan pihak pengendali sebagaimana ketentuan Peraturan OJK 9/2018.
Baca Juga
DOID menyatakan tidak memiliki kemampuan atau wewenang untuk menentukan baik langsung ataupun tidak langsung pengelolaan dan atau kebijakan Asiamet.
Sebagai informasi, Asiamet merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan mineral, yang fokus pada tembaga dan tembaga-emas di Indonesia.
Proyek unggulan Asiamet adalah Proyek Tembaga BKM yang terletak di wilayah timur Kontrak Karya Kalimantan Surya Kencana (KSK). Kontrak Karya KSK sepenuhnya dimiliki oleh ARS dan terletak di sebelah barat laut Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Adapun saat ini, sebanyak 24,2 persen saham Asiamet dimiliki oleh DOID, 5,6 persen dimiliki oleh Asipac Group Pty Ltd., dan 70,2 persen dimiliki pemegang saham lainnya di bawah 3 persen.