Bisnis.com, JAKARTA - Emiten portofolio grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) membukukan pendapatan Rp614,64 miliar pada kuartal III/2022. Sementara dari sisi laba, META mampu membukukan Rp65,56 miliar atau meningkat 422 persen.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, dikutip Rabu (30/11/2022), META mencatatkan pendapatan dan penjualan Rp614,64 miliar atau turun 2,92 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Pada tahun 2021, META membukukan pendapatan sebesar Rp633,15 miliar.
Pendapatan META terdiri dari pendapatan usaha dan penjualan, pendapatan usaha lainnya, dan pendapatan konstruksi.
Secara rinci, pendapatan usaha dan penjualan meningkat 29,17 persen menjadi Rp602,14 miliar, pendapatan usaha lainnya turun 7,08 persen menjadi Rp12,09 miliar, dan pendapatan konstruksi merosot 99,73 persen menjadi Rp405,95 juta.
Jika dilihat lebih dalam, pendapatan usaha dan penjualan META masih terbagi menjadi pendapatan jalan tol, penjualan tenaga listrik, penjualan air bersih, dan pendapatan jasa manajemen.
Pendapatan jalan tol tercatat tumbuh 41,39 persen menjadi Rp426,2 miliar, penjualan tenaga listrik naik 6,66 persen menjadi Rp122,58 miliar, penjualan air bersih naik 6,62 persen menjadi Rp50,88 miliar, dan pendapatan jasa manajemen naik 19,12 persen menjadi Rp2,46 juta.
Baca Juga
Adapun turun drastisnya pendapatan konstruksi disebabkan tidak adanya pemasukan dari segmen penyelenggara jalan tol. Pada tahun 2021, META memiliki pendapatan konstruksi dari penyelenggara jalan tol sebesar Rp153,99 miliar.
Sementara pada tahun 2022, pendapatan konstruksi hanya berasal dari hak penyediaan air bersih sebesar Rp405,95 juta.
Selanjutnya, META mencatatkan penurunan beban langsung dan beban pokok penjualan dari Rp353,28 miliar menjadi Rp223,51 miliar pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba kotor META meningkat 39,75 persen menjadi Rp391,13 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, META mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp65,56 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini meroket 422 persen dari Rp12,54 miliar secara yoy.
Sementara itu, jumlah aset META meningkat 2,37 persen dari Rp6,58 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp6,74 triliun pada kuartal III/2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 1,84 persen dari Rp3,22 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,28 triliun pada 30 September 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan signifikan 100 persen dari Rp307,78 miliar menjadi Rp616,07 miliar.