Bisnis.com, JAKARTA— Hingga akhir November, penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2022 telah menembus Rp107 triliun. Jumlah tersebut telah berada di atas target yang dipatok pemerintah untuk tahun ini.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) saat ini tengah menawarkan seri terakhir SBN ritel untuk tahun ini, yakni sukuk tabungan (ST) seri ST009 hingga Rabu (30/11/2022) besok.
Penawaran masuk untuk seri tersebut sejauh ini telah mencapai Rp10 triliun. Pemerintah juga telah menyebutkan kuota pemesanan untuk ST009 telah terjual habis.
Jika jumlah penawaran ST009 bertahan pada angka tersebut, maka jumlah serapan dari obligasi ritel pada tahun 2022 telah mencapai Rp107,43 triliun. Angka tersebut berada di atas target pemerintah yang mematok Rp100 triliun.
Pada awal tahun ini, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan target tersebut juga masih fleksibel dengan melihat kondisi pasar, minat masyarakat dan kebutuhan kas.
“Untuk tahun 2022 kami targetkan kurang lebih Rp100 triliun, tetapi akan tetap fleksibel sesuai market,” katanya kala itu.
Baca Juga
Sepanjang tahun 2022 pemerintah telah menerbitkan 7 seri obligasi ritel yang terdiri dari 2 obligasi ritel Indonesia atau ORI, 2 seri sukuk ritel (SR), 1 savings bond ritel (SBR), 1 sukuk tabungan (ST), dan 1 seri Sukuk Wakaf Ritel (SWR).
Seri | Kupon(%) | Total Pemesanan (Rp Triliun) |
ORI021 | 4,9 | 25,06 |
SR016 | 4,95 | 18,44 |
SWR003 | 5,05 | 0,038 |
SBR011 | 5,5 (floating with floor) | 13,91 |
SR017 | 5,9 | 26,97 |
ORI022 | 5,95 | 13,02 |
ST009 | 6,15 (floating with floor) | 10** |