Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Lesu, Protes Lockdown di China Bikin Waswas Investor

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia yang ditutup melemah adalah won Korea Selatan turun 1,23 persen.
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke level Rp15.722 pada perdagangan hari ini, Senin (28/11/2022).

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 49,5 poin atau 0,32 persen ke Rp15.722 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,15 persen ke 106,12.

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia yang ditutup melemah adalah won Korea Selatan turun 1,23 persen, dolar Taiwan turun 0,48 persen, yuan Cina turun 0,47 persen, rupee India turun 0,05 persen, dolar Hong Kong turun 0,04 persen, dolar Singapura turun 0,02 persen, dan baht Thailand turun 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang Asia yang justru ditutup menguat terhadap dolar AS adalah yen Jepang naik 0,70 persen, ringgit Malaysia naik 0,10 persen, dan peso Filipina naik 0,02 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan adanya pemberlakukan pembatasan terkait Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian China. Bank sentral People's Bank of China (PBOC) telah memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank sebesar 25 basis poin yang efektif 5 Desember 2022.

Adanya pembatasan Covid tersebut juga menimbulkan terjadinya protes yang memicu kebakaran di Urumqi. Ratusan demonstran dan polisi mengalami bentrok di Shanghai pada Minggu malam.

Peristiwa yang terjadi di Cina menyebabkan adanya penguatan dolar AS. Adapun dolar AS melemah selama beberapa pekan terakhir di tengah ekspektasi the Fed yang akan segera memperlambat kenaikan suku bunga.

"Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja di acara Brookings Institution pada hari Rabu, yang kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang prospek kebijakan moneter AS," ujar Ibrahim dalam risetnya pada Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan optimistis Indonesia jauh dari potensi resesi pada tahun 2023. Hal ini karena ketergantungan Indonesia terhadap luar negeri relatif kecil dengan rendahnya ekspor dan impor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, ketergantungan terhadap investasi asing juga relatif rendah.

Meski Indonesia sedang mengalami tren perlambatan ekonomi, perekonomian Indonesia masih lebih baik dari ekonomi negara lain. Perekonomian Indonesia masih relatif tinggi di tengah minusnya perekonomian dunia.

Hal ini tercermin dari laporan International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksi pertumbuhan perkonomian global tahun 2023 sebesar 2,7 persen. Angka ini juga turun dibandingkan perkiraan untuk tahun ini sebesar 3,2 persen.

"Sementara di Indonesia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5 persen," jelas Ibrahim.

Pasar keuangan Indonesia juga dinilai kembali bergairah dengan adanya investor asing yang menempatkan dana di tanah air. Tercatat adanya Rp11,71 triliun inflow dari data transaksi non residen di pasar keuangan domestik pada periode 21-24 November 2022.

Untuk perdagangan besok, Selasa (29/11/2022), Ibrahim memproyeksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp15.700 - Rp15.770 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper