Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Investasi Kaesang Sebelum Dapat Cuan 2.300 Persen dari Saham Bank Digital

Kaesang Pangarep belum lama ini membagikan ceritanya dalam berinvestasi di pasar saham. salah satu portofolio investasinya membuahkan return hingga 2.300 persen
Direktur Utama PT PSS, Kaesang Pangarep./Istimewa
Direktur Utama PT PSS, Kaesang Pangarep./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep belum lama ini membagikan ceritanya dalam berinvestasi di pasar saham. Kaesang mengatakan, salah satu portofolio investasinya membuahkan return hingga 2.300 persen.

Pada tahun 2021 lalu, ia berinvestasi pada salah satu saham bank digital yang baru saja melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

“Saham bank digital itu IPO sekitar Januari atau Februari 2021, saya pegang cuma 1 bulan kemudian langsung out. Lumayan hasilnya buat jajan,” jelasnya dalam diskusi virtual Potensi Mendulang Cuan ala Kaesang dan Kevin Bersama Saham Rakyat, Sabtu (26/11/2022).

Anak bungsu Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan dalam berinvestasi, ia mencermati kondisi fundamental perusahaan yang akan dibeli. Kinerja keuangan, prospek perusahaan serta sektornya menjadi beberapa pertimbangan utama Kaesang dalam memilih saham.

Setelah menentukan pilihan sahamnya, Kaesang akan langsung membeli sejumlah saham tersebut untuk kemudian disimpan selama beberapa waktu. Ia juga mengaku tidak melakukan trading saham dan hanya menahan sahamnya hingga mencatatkan return yang memuaskan.

Sebelum medapat cuan ribuan persen dari investasi saham, Kaesang sempat mengalami asam garam dalam berinvestasi. Calon suami Erina Gundono ini mulai terjun ke dunia saham sejak 2017. Kala itu Kaesang  masih kuliah di Singapura dan  iseng mencari peuntungan di pasar modal untuk mencari uang jajan tambahan.

"Saya cari-cari edukasi tentang saham, di situ saya coba satu bulan, dua bulan, rugi terus," kata Kaesang, kala itu kepada Bisnis (7/10/2021).

Dari pengalaman itu, Kaesang mengaku dirinya mulai belajar tentang analisis fundamental dan teknikal saham. Di situ, dia menyadari ada saham yang bagus dan kurang bagus.

"Ini disclaimer, saham pertama yang buat saya untung 25-30 persen, yaitu KINO, valuasinya masih rendah banget. Waktu itu masih di harga Rp1.500," ucapnya. Setelah mendapatkan untung, dia mencoba berinvestasi kembali ke saham. Namun, Kaesang kembali mendapatkan kerugian dan harus melakukan cutloss.

Kaesang menyadari masih banyak faktor di luar yang mempengaruhi harga saham. Selain itu, menurutnya investor juga harus melihat perkembangan ekonomi di luar seperti apa.

"Ternyata masih banyak faktor di luar sana yang mempengaruhi saham sendiri. Kita harus lihat ke dunia luar juga ekonominya seperti apa," tuturnya.

Kaesang menyarankan investor ritel pemula untuk mempelajari saham yang akan dibeli. Dia mengingatkan investor pemula agar tidak semata-mata mengikuti arus.

"Saya yang penting pelajari fundamental. Kelihatannya mudah, tapi ga segampang itu. Karena kalau kita pakai fundamental, harga turun, kita enggak akan takut," kata dia.

Kaesang bahkan sampai belajar pada investor kawakan Lo Kheng Hong, untuk mengasah keterampilannya dalam berinvestasi di pasar modal.

Dia mengaku pernah bertemu Pak Lo sebelum adanya pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2019. Dan diberi saran agar Kaesang dapat kenal dengan direksi atau Board of Directors (BOD) dari perusahaan-perusahaan.

Namun, Kaesang mengakui hal tersebut sulit dilakukan lantaran belum dikenal dalam dunia investasi. “Kalau Pak Lo udah investor gede enak 'iya permisi mau ketemu sama pemiliknya' enak lah. [Kalau] saya permisi, siapa kamu?” ujar Kaesang dikutip Rabu (28/9/2022).

Lebih lanjut, putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut mengatakan Lo Kheng Hong juga menyarankan agar terus menilik price earning ratio (PER) dari suatu emiten. Kemudian Lo Kheng Hong juga menyarankan Kaesang agar melihat potensi masa depan suatu emiten maupun sektor seperti apa.

Hal ini lantaran Lo Kheng Hong disebut sebagai sosok investor yang fundamentalis. Kaesang pun juga turut menjadi investor fundamentalis layaknya Lo Kheng Hong. Meski demikian, Kaesang menyebut Lo Kheng Hong tidak pernah memberikan arahan untuk menaruh uang di sektor tertentu maupun emiten tertentu. Wejangan dari Lo Kheng Hong disebut lebih secara umum dan tidak terlalu detail.

“Pak Lo balik lagi tidak pernah ngajarin ‘oh ini mas coba liat industri ini’, engga pernah gitu,”.

Kaesang pun mulai melanjutkan belajar saham dengan mengikuti webinar sekitar tahun 2020. Ia menyebut belajar dari sosok yang sudah ahli seperti Michael Yeoh dan juga Belvin Tannadi.

“Kita juga kan kita engga pilih-pilih lah. Kita belajar dari semua orang,” ujar Kaesang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper