Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. membukukan lonjakan harga hingga lebih dari 200 persen pada semester I/2022. Kinerja moncer emiten dengan kode saham TLDN ini tak lepas dari kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, TLDN mencatat pendapatan sebesar Rp1,77 triliun atau naik 32,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,33 triliun. Kenaikan pendapatan ini seiring dengan harga jual rata-rata CPO yang tinggi mencapai Rp13.953 per kilogram dan harga jual inti sawit (palm kernel) sebesar Rp10.186 per kilogram.
Dilihat dari kontribusi pendapatan, penjualan CPO berkontribusi sebesar Rp1,57 triliun didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO hingga 46,1 persen year-on-year (yoy) dan penjualan palm kernel sebesar Rp195,05 miliar dengan kenaikan harga jual 69 persen yoy.
Kinerja yang kuat di top line tersebut berdampak pada lonjakan laba bersih TLDN yang meroket 222,9 persen menjadi Rp507,13 miliar yoy dari sebelumnya Rp157,04 miliar. Sedangkan EBITDA mencapai Rp810,24 miliar pada semester I/2022 atau menanjak 71 persen dibandingkan Rp473,91 miliar pada semester I/2021.
Di sepanjang Januari – Juni 2022, TLDN memproduksi tandan buah segar (TBS) seberat 514.690 ton. Realisasi produksi TBS inti pada kuartal II/2022 mencapai 260.946 ton atau naik 36,9 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang seberat 190.654 ton.
Sedangkan produksi TBS plasma pada kuartal kedua mencapai 34.301 ton, naik 19,1 persen dari 28.790 ton pada kuartal pertama 2022.
Baca Juga
Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana menjelaskan peningkatan produksi tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya perbaikan yang dilakukan seperti percepatan perbaikan infrastruktur dan optimalisasi kegiatan panen.
Wishnu menegaskan dengan pertumbuhan produksi di kuartal II/2022 dikombinasikan dengan tingginya harga jual rata-rata CPO pada semester pertama, TLDN mampu membukukan EBITDA dengan pertumbuhan positif dibandingkan semester yang sama di tahun sebelumnya.
“Perseroan optimistis, hingga akhir tahun 2022, kinerja keuangan perusahaan akan tumbuh positif dibandingkan akhir tahun 2021. Pencapaian pendapatan dalam enam bulan pertama di tahun ini sudah setara dengan 60,24 persen dari total pendapatan keseluruhan tahun 2021. Bahkan, untuk laba bersih semester I/2022 telah mencapai 95,47 persen dari realisasi laba bersih sepanjang tahun 2021,” kata Wishnu dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (29/7/2022).