Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui DJPPR Kemenkeu melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada tanggal 22 November 2022 dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp30,31 triliun. Angka tersebut ditopang oleh minat investor yang tinggi akibat kondisi pasar baik domestik maupun interasional.
SUN yang dilelang yaitu seri SPN03230222 (new issuance), SPN12230818 (reopening), FR0095 (reopening), FRSDG001 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan jika minat investor meningkat jelang akhir dari Rp22,99 triliun pada lelang sebelumnya. Investor optimis kondisi pasar akan membaik seiring dengan ekspektasi berkurangnya sikap hawkish The Fed paska penurunan tingkat inflasi di AS, dan kenaikan BI7DRR rate yang telah diantisipasi pasar.
“Selain itu, dari pasar domestik, rilis data ekonomi Indonesia menunjukkan kenaikan surplus neraca perdagangan di bulan Oktober menjadi USD5,67 miliar dari USD4,99 miliar di bulan September,” katanya, Rabu (23/11/2022).
Seiring dengan kenaikan kepemilikan SBN oleh investor non residen di pasar sekunder, kata Deni, pada lelang hari ini investor non residen masih melanjutkan inflow yang naik signifikan sebesar 76,9 persen menjadi Rp6,40 triliun dari Rp3,62 triliun pada lelang sebelumnya. Jumlah incoming bids dari investor non residen mayoritas pada seri SUN tenor 11 dan 21 tahun yaitu Rp4,21 triliun atau 65,79 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,55 triliun atau 16,8 persen dari total awarded bids.
Seri SUN tenor 6 dan 11 tahun mendominasi demand investor pada lelang hari ini, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 62,91 persen dari total incoming bids dan 58,22 persen dari total awarded bids. Selain itu, incoming bids terbesar pada tenor 11 tahun yaitu Rp10,25 triliun atau 33,82 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp4,05 triliun atau 26,64 persen dari total awarded bids.
Baca Juga
“Cost of fund untuk Pemerintah turun dibanding lelang sebelumnya, tercermin pada Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan turun sebesar 15 s.d. 39 bps dibandingkan WAY Obligasi Negara pada lelang sebelumnya. Penurunan terbesar pada SUN tenor 11 tahun sebesar 39 bps,” lanjut Deni.
Dari total keseluruhan lelang, total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp15,20 triliun. Deni mengatakan jika angka tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan outlook kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN.
Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2022, yang merupakan lelang SBN terakhir tahun 2022.