Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moodys Naikkan Peringkat Bumi Resources (BUMI) Jadi B3, Outlook Stabil

Moodys Investors Service juga mengubah outlook Bumi Resources (BUMI) menjadi stabil, dari outlook under review.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service menaikkan peringkat PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi B3 dari Caa3.

Dalam keterangannya, Moody's juga mengubah outlook BUMI menjadi stabil, dari outlook under review. Menurut Moody's, pemeringkatan ini mencerminkan peningkatan subtansial dalam struktur permodalan BUMI setelah pembayaran utang sekitar US$1,6 miliar dengan hasil penerbitan saham baru.

Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's Maisam Hasnain mengatakan, kualitas kredit BUMI akan terus diuntungkan dari posisinya sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, melalui kepemilikan saham mayoritas di PT Kaltim Prima Coal (KPC) dn PT Arutmin Indonesia.

"Sementara itu, BUMI sebagai induk perusahaan beroperasi dengan sedikit atau tanpa utang," kata Hasnain, dikutip dari riset, Selasa (22/11/2022). 

Moody's menjelaskan dalam beberapa minggu terakhir BUMI telah melunasi fasilitas Tranche B, surat utang Seri B, fasilitas Seri C, hak nilai di bawah kontijensi dan sisa obligasi wajib konversi berjumlah sekitar US$1,6 miliar.

BUMI juga bermaksud menggunakan kas internalnya untuk melunasi semua bunga yang masih harus dibayar berdasarkan obligasi wajib konversi yang jatuh tempo pada Desember 2024 sekitar US$150 juta dalam beberapa bulan ke depan. Dengan upaya tersebut, Moody's melihat BUMI tidak akan memiliki utang.

Dalam hal kebijakan keuangan dan rencana pertummbuhan, Moody's memperkirakan BUMI menggunakan kas internal selama 1-2 tahun ke depan untuk mendanai inisiatif diversifikasi bisnisnya, yang mencakup investasi ke segmen hilir batu bara atau mineral non-batu bara.

Prospek peringkat stabil mencerminkan ekspektasi Moody's jika BUMI akan mempertahankan likuiditas yang sangat baik dan struktur permodalan yang berkelanjutan, karena menjalankan strategi pertumbuhan dan diversifikasi selama 12-18 bulan ke depan.

Meski demikian, Moody's menyebut dapat menurunkan peringkat BUMI jika, pertama, likuiditas BUMI melemah, sehingga dividen yang diterima dari anak perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 12-18 bulan ke depan. Kedua, kebijakan keuangan atau rencana pertumbuhan menghasilkan struktur modal yang tidak berkelanjutan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper