Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana saham mencatatkan pelemahan kinerja pada pekan lalu di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sideways.
Berdasarkan laporan Infovesta Utama pada Senin (14/11/2022), kinerja reksa dana saham pada periode 11 - 18 November 2022 terpantau turun 0,99 persen. Adapun, secara year to date (ytd) reksa dana saham mencatatkan return positif sebesar 0,86 persen.
Pelemahan pada reksa dana saham tersebut dipengaruhi oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak sideways pada pekan lalu. Tercatat, IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,10 persen pada pekan lalu ke level 7.082.
Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus US$5,67 miliar pada Oktober 2022 dibandingkan dengan US$4,99 miliar pada September 2022.
“Surplusnya Neraca Perdagangan Indonesia didorong kinerja ekspor yang meningkat menjadi US$24,81 miliar, sementara kinerja impor menurun menjadi US$19,13 miliar,” jelasnya
Dari sentimen global, rilis data Produksi Manufaktur tahunan Amerika serikat turun ke level 2,4 persen. Penurunan ini sejalan dengan melemahnya kontribusi ekspor menjadi 6,9 persen dan Penjualan Ritel AS menurun menjadi 8,3 persen pada Oktober 2022.
Baca Juga
Selanjutnya, inflasi tahunan ekonomi Eropa meningkat sebesar 10,6 persen. Peningkatan itu merupakan rekor tertinggi dan jauh di atas target Bank Sentral Eropa sebesar 2 persen. Kenaikan tersebut terutama berasal dari harga energi yang meningkat.
Melihat kondisi pasar sepekan yang lalu, investor dapat memanfaatkan sentimen tersebut untuk berinvestasi pada pasar saham. Sektor energi dan barang konsumen menjadi rekomendasi dari Infovesta.
“Sektor energi dapat dicermati menjelang musim dingin Eropa, sementara sektor barang konsumen dapat menjadi pilihan jelang hari besar di akhir tahun,” pungkasnya.