Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gen Z Kompak Investasi Reksa Dana, Jumlah Investor Tembus 9,3 juta

Investor reksa dana di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 36 persen dan menyentuh 9,3 juta investor hingga awal November 2022.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Investor reksa dana di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 36 persen dan menyentuh 9,3 juta investor hingga awal November 2022. 

Tren positif tersebut diyakini tetap berlanjut ke depannya seiring dengan tingginya minat generasi muda dalam berinvestasi serta sinergi antar pelaku industri yang optimal.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam keterangan resminya pada Senin (21/11/2022) mencatat pada 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628, dengan komposisi jumlah investor lokal sebesar 99,78 persen.

Adapun, instrumen reksa dana menjadi penyumbang jumlah investor terbesar di pasar modal. Investor dari reksa dana tercatat mencapai 9.305.184 investor hingga awal November 2022.

Jumlah tersebut tumbuh 36,04 persen dibandingkan dengan investor pada akhir tahun 2021 sebesar 6.840.234. Dari jumlah tersebut, KSEI melaporkan sekitar 80 persen diantaranya merupakan investor dari selling agent financial technology (fintech).

Investor reksa dana juga didominasi oleh investor dalam negeri dengan jumlah 9.284.780 atau 99,9 persen dari total investor. Sementara itu 8.868 lainnya merupakan investor asing

KSEI juga melaporkan investor retail juga mendominasi transaksi subscription dan redemption yang mencapai lebih dari 80 persen.

Terkait hal tersebut, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pertumbuhan jumlah investor ini merupakan hal yang positif untuk industri reksa dana. Menurutnya, perkembangan positif ini terutama didukung oleh tingginya minat generasi muda dalam berinvestasi

“Minat generasi muda sangat besar karena 60 persen dari 9,3 juta investor reksa dana tersebut berusia di bawah 30 tahun. Artinya, yang banyak berinvestasi sudah bukan milenial lagi tetapi generasi z,” katanya saat dihubungi, Senin (21/11/2022).

Wawan menjelaskan, generasi muda di Indonesia kini telah terbiasa dengan layanan fintech dan market place. Hal ini memudahkan generasi muda dalam mengadopsi investasi yang ditawarkan melalui aplikasi dari APERD dengan cepat.

Ia juga memperhatikan sinergi antar industri terkait reksa dana yang semakin optimal. Menurutnya, kolaborasi antara manajer investasi, bank digital, hingga market place telah memicu pertumbuhan pesat jumlah investor.

“Mereka semakin bersinergi dengan baik untuk menarik lebih banyak generasi muda sebagai investor baru. Tren ini saya lihat masih akan terus berlanjut hingga tahun depan,” lanjutnya.

Ke depannya, Wawan berharap regulator dan pelaku industri terkait dapat melanjutkan pertumbuhan jumlah investor ini dengan optimal. Seluruh pemangku kepentingan terkait pada industri perlu menjaga kepercayaan investor – investor baru ini.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan menurut Wawan adalah memberikan regulasi - regulasi yang jelas dan transparan. Selain itu, keamanan dan kemudahan dalam bertransaksi pada reksa dana juga perlu ditingkatkan agar dapat menarik lebih banyak investor, terutama dari generasi muda.

Menurut Wawan, saat ini regulasi yang sudah ada di industri reksa dana sudah cukup baik dan mendukung kemudahan bertransaksi. Meski demikian, ia berharap ke depannya sisi transparansi pada industri reksa dana dapat terus ditingkatkan.

Selain itu, peningkatan regulasi terkait pembukaan produk baru juga perlu dilakukan agar pasar dapat terus berinovasi.

“Saat ini memang 6 juta investor berusia dibawah 30 tahun dari sumbangsihnya baru sekitar 10 persen dari total dana kelolaan, tetapi tentu saja seiring waktu daya investasinya akan semakin tinggi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper