Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Mobil Listrik, Indika Energy (INDY) dan Foxconn Bangun Pabrik Tahun Depan

Indika Energy telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Foxconn untuk ekspansi di sektor kendaraan listrik.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama  Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu saat seremoni penyerahan bus listrik di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Kementerian Investasi/BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu saat seremoni penyerahan bus listrik di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Dok. Kementerian Investasi/BKPM

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa perusahaan patungan PT Indika Energy Tbk. (INDY) dan perusahaan afiliasi Foxconn akan memulai proses pembangunan pabrik kendaraan listrik pada awal 2023. Investasi ekosistem mobil listrik itu sebelumnya ditaksir bernilai US$8 miliar.

“Mereka akan memulai ground breaking di awal 2023. Mereka akan masuk di ekosistem kendaraan mobil, terutama bus,” kata Bahlil dalam keterangan melalui video yang diterima Kamis (17/11/2022).

Bahli melanjutkan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini juga mencakup investasi di baterai yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

“Ini adalah jawaban dari proses panjang negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Foxconn dan dalam rangka menjalankan arahan Presiden,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Indika Energy melalui anak usahanya PT Mitra Motor Group telah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan berbasis di Singapura afiliasi Foxconn.

PT Mitra Motor Group yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh INDY mendirikan PT Foxconn Indika Motor bersama dengan dengan afiliasi Hon Hai Technology Group (Foxconn), Foxteq Singapore Pte. Ltd. Perusahaan ini akan menjalankan bisnis manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai listrik, serta menyediakan layanan konsultasi manajemen.

Director and Group Chief Investment Officer Indika Energy Purbaja Pantja sebelumnya mengatakan kemitraan dengan Foxconn sejalan dengan potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Kerja sama ini juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk penetrasi kendaraan listrik sebanyak 2 juta mobil listrik dan 13 juta sepeda motor listrik pada 2030.

“Kolaborasi ini akan memberikan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan bertujuan untuk mendukung Indonesia menjadi salah satu pengembang ekosistem kendaraan listrik dan baterai terkemuka,” kata Purbaja pada September 2022.

Head of Battery Strategy Foxconn Tony Wu mengatakan Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan memegang presidensi G20 tahun ini dan Asean tahun depan. Indonesia juga menekankan komitmennya untuk mencapai target emisi nol persen.

“Usaha joint venture ini menggarisbawahi komitmen Foxconn untuk mendukung mitra kami di Indonesia dalam tujuan bersama untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan,” kata Tony.

Pendirian Foxconn Indika Motor merupakan kelanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Januari 2022 oleh Indika Energy, Foxconn, dan mitra lainnya.

Kerja sama ini dilakukan melalui skema Build–Operate–Localize (BOL) di Indonesia. Artinya, skema BOL dilakukan melalui tiga tahap, yaitu building, operating, dan localizing, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas industri Indonesia di bidang industri kendaraan listrik dan industri pendukungnya termasuk baterai listrik.

Indika Energy, Foxconn, dan mitra lainnya akan menjajaki kerja sama investasi yang luas untuk ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia.

Corporate Secretary Indika Energy Adi Pramono menyebutkan Foxconn Indika Motor akan melakukan kegiatan manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai elektrik. Kegiatan usaha akan direfleksikan pada kegiatan usaha manufaktur kendaraan bermotor roda empat atau lebih (KBLI 29101 dan KBLI 29300), kegiatan manufaktur batu baterai (KBLI 27201), dan jasa konsultasi manajemen (KBLI 70209).

Adapun pendirian perusahaan patungan ini diikuti dengan penyertaan modal sebesar Rp39 miliar dari Mitra Motor Group atau setara dengan 60 persen modal yang disetor. Kemudian Foxconn menyetor modal sebesar Rp29 miliar.

“Sehingga struktur kepemilikan modal adalah Rp65 miliar,” tambah Adi.

Adi menyebutkan penyertaan saham MMG dalam Foxconn Indika Motor merupakan langkah Indika Energy secara grup untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik, khususnya kendaraan listrik roda empat, di Indonesia.

Belum lama ini, Indika juga telah meluncurkan produk motor listrik bernama ALVA. Hal tersebut sejalan dengan komitmen INDY yang menargetkan pendapatan non batu bara sebesar 50 persen di tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper