Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Utang Segunung, Bagaimana Prospek Saham Modernland (MDLN)?

Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang cenderung baik dengan segmen residensial sekalipun beban utang besar.
Green Central City Gadjah Mada, Jakarta, salah satu proyek superblok yang dibangun oleh Modernland Realty. /moderland.co.id
Green Central City Gadjah Mada, Jakarta, salah satu proyek superblok yang dibangun oleh Modernland Realty. /moderland.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang cenderung baik dengan segmen residensial atau rumah tapak menjadi penggerak utama pendapatan sekalipun beban utang besar.

Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan beberapa proyek yang kemungkinan dapat menggenjot pendapatan daripada MDLN adalah segmen residensial yang utamanya berada di townshipnya di Jakarta Garden City. Selain itu, lahan industri yang MDLN yang berlokasi di Modern Cikande juga berpotensi menjadi motor pendapatan perseroan.

Dari sisi kinerja keuangan, MDLN memang mampu membalikkan rugi sebesar Rp460,19 miliar pada kuartal III/2021 menjadi laba sebesar Rp234,51 miliar pada kuartal III/2022.

Namun, menurut Jono laba bersih MDLN pada kuartal III/2022 lebih dipengaruhi oleh pendapatan operasional lainnya yang berasal dari laba atas pembayaran hutang obligasi senilai Rp755 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, MDLN tercatat memiliki liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,33 triliun pada kuartal III/2022. Jumlah itu turun tipis dibandingkan periode sebelumnya Rp3,46 triliun. Meski demikian, jumlah kas dan setara kas perseroan terakhir hanya sebesar Rp148,64 miliar.

Hal itu membuat Jono belum memiliki rekomendasi untuk saham MDLN. Pasalnya, MDLN masih ditekan oleh beban utang yang cukup tinggi.

"Meskipun sebelumnya berhasil melakukan restrukturisasi dengan melakukan divestasi pada entitas anaknya, Astra Modern Land. Sehingga ke depannya akan memberikan dampak positif karena beban bunga utang yang dibayarkan akan lebih sedikit," ujar Jono kepada Bisnis pada Senin (14/11/2022).

Sementara dari sisi prapenjualan atau marketing sales MDLN mampu membukukan sebesar Rp600 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini turun dari Rp1 triliun pada periode yang sama pada tahun lalu. Jono lantas menilai kinerja MDLN masih perlu dilihat untuk kedepannya.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, MDLN mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp614,55 miliar atau meningkat 6,28 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, MDLN membukukan pendapatan sebesar Rp578,19 miliar.

Kinerja pendapatan MDLN terdiri dari penjualan bersih pendapatan dari hotel dan sewa, dan lapangan golf dan restoran club house. Adapun peningkatan pendapatan tertinggi ada di segmen lapangan golf dan restoran club house yang meningkat 18,34 persen menjadi Rp42,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper