Bisnis.com, JAKARTA — PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melaporkan kenaikan penjualan selama periode sembilan bulan 2022. Namun capaian per September 2022 masih lebih rendah daripada periode sebelum pandemi.
Selama periode sembilan bulan 2022, UNVR mengakumulasi penjualan sebesar Rp31,53 triliun atau naik 5,0 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp30,02 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, realisasi penjualan ini lebih rendah 2,56 persen dibandingkan dengan Januari—September 2019 yang mencapai Rp32,36 triliun.
Penjualan Unilever pada kuartal III/2022 yang mencapai Rp10,07 triliun juga tercatat lebih rendah daripada kuartal II/2022 yang mencapai Rp10,62 triliun maupun pada kuartal I/2022 sebesar Rp10,83 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dalam beberapa kuartal terakhir disebabkan oleh kebijakan pengurangan stok di sisi trade.
"Kebijakan ini diterapkan untuk membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien, sehingga perusahaan bisa bergerak lebih gesit dan tangkas untuk merespons pasar dan dapat bertumbuh lebih tinggi di tahun-tahun ke depan,” kata Ira dalam jawaban tertulis kepada Bisnis yang dikutip Minggu (13/11/2022).
Meski terjadi penurunan dari sisi nilai, Ira mengatakan penjualan produk Unilever kepada outlets maupun konsumen melalui customer tercatat tumbuh 7,1 persen di kuartal lll/2022. Dia meyakini hal ini menjadi sinyal positif untuk pertumbuhan konsisten selama 2022.
Baca Juga
“Ke depannya tentu kami akan terus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan performance perusahaan dengan terus menjalankan lima prioritas strategis kami yang kami percaya merupakan strategi yang tepat untuk memenangkan pasar,” tambah Ira.
Strategi yang diterapkan Unilever pun mencakup penguatan potensi dari merek-merek utama melalui inovasi dan program pemasaran. Unilever juga akan memperluas dan meningkatkan portofolio ke produk premium dan value segment.
“Kami juga memperkuat kepemimpinan di channel utama yakni general trade, modern trade, dan e-commerce,” kata Ira.
Selain itu, penerapan digitalisasi di semua lini bisnis bakal dilanjutkan, seiring dengan komitmen Unilever Indonesia untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.