Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) kembali ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/11/2022). Harga saham UNVR turun 0,44 persen ke Rp4.540 per saham dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Posisi terakhir UNVR mencerminkan penguatan 10,46 persen dari harga Rp4.110 di awal tahun (year-to-date/ytd). Namun dalam sebulan terakhir, harga saham UNVR telah melemah 5,61 persen.
Pergerakan harga saham ini tidak luput dari pemantauan manajemen Unilever Indonesia. Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan Perseroan menanggapi kondisi tersebut dengan mengarahkan fokus pada perbaikan kinerja fundamental untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
“Kami memahami bahwa saham merupakan instrumen yang fluktuatif, yang ditentukan oleh banyak faktor, termasuk penerimaan publik terkait respons atas kinerja perusahaan, juga faktor seperti makro ekonomi serta dinamika pasar modal baik domestik maupun luar negeri,” kata Ira dalam jawaban tertulis kepada Bisnis yang dikutip Minggu (13/11/2022).
Dia mengemukakan kinerja UNVR melanjutkan pertumbuhan hingga September 2022, dengan penjualan bersih yang tumbuh 5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Penjualan sebesar Rp0,07 triliun di kuartal III/2022 juga lebih tinggi 2,3 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. UNVR juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen yoy menjadi Rp4,6 triliun.
Namun, Bisnis mencatat bahwa laba di kuartal III/2022 sebesar Rp1,18 triliun lebih rendah daripada kuartal II/2022 sebesar Rp1,41 triliun dan Rp2,2 triliun di kuartal I/2022. Penurunan laba ini diikuti dengan turunnya margin laba menjadi hanya 11,73 persen di kuartal III/2022, dibandingkan dengan kuartal II/2022 yakni 13,26 persen dan kuartal I/2022 18,65 persen.
Baca Juga
Ira mengemukakan bahwa pangsa pasar UNVR cenderung naik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, terlepas dari penurunan margin laba tersebut. Dia mengatakan terjadi kenaikan penjualan baik secara volume maupun nilau.
“Ke depannya tentu kami akan terus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan performa perusahaan dan kami optimistis, dengan langkah-langkah yang telah kami lakukan selama tahun 2021 dan 2022 untuk memperkuat fundamental bisnis dan menjadikannya future-fit, perusahaan akan bertumbuh lebih baik lagi di tahun 2023 dan seterusnya,” kata Ira.