Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Lippo Cikarang (LPCK) Kelola Kawasan 3.000 Hektare

Lippo Cikarang (LPCK) telah mengembangkan lebih dari 3.000 hektar lahan miliknya menjadi kota mandiri dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi yang kuat.
Lippo Cikarang (LPCK) telah mengembangkan lebih dari 3.000 hektar lahan miliknya menjadi kota mandiri dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi yang kuat. /Antara-Risky Andrianto
Lippo Cikarang (LPCK) telah mengembangkan lebih dari 3.000 hektar lahan miliknya menjadi kota mandiri dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi yang kuat. /Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti dan kawasan industri PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), berkomitmen mengembangkan kawasan kota mandiri yang ramah lingkungan. Apalagi, bank tanah aset perseroan mencapai 3.000 hektare (ha).

CEO LPKR John Riady mengatakan, menjalankan usaha pengelolaan kota mandiri secara berkelanjutan merupakan kunci utama dalam menciptakan pertumbuhan usaha dalam jangka panjang.

"Kami memaknai keberlanjutan sebagai cara menjalankan kegiatan usaha secara bertanggung jawab, tidak hanya untuk mencapai nilai ekonomi semata bagi perseroan, tapi juga bagaimana kami memberikan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan. Bisnis yang memberi manfaat atau nilai bagi karyawan, konsumen, pemegang saham, mitra usaha, pemerintah, masyarakat dan lingkungan," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (10/11/2022).

Sebagai developer yang telah mengembangkan lebih dari 3.000 hektar lahan yang dimilikinya menjadi kota mandiri dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi yang kuat, LPCK telah mendorong terciptanya pembangunan yang berkelanjutan.

Selain menjadi kebutuhan bagi seluruh pemilik properti di dalam kawasan, pendekatan yang dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang asri juga merupakan kontribusi LPCK terhadap isu lingkungan yang berskala global, seperti pemanasan global dan pengurangan sampah plastik.

Sepanjang tahun 2021, LPCK telah mengeluarkan biaya Rp14,96 miliar untuk menunjang program pengelolaan lingkungan, yang mencakup antara lain jasa perawatan lingkungan, pengangkutan sampah, pembersihan saluran, hingga disinfektan.

Adapun, dalam memenuhi kebutuhan akan air, LPCK memiliki Instalasi Pengolahan Air yang bersumber dari Sungai Cikarang dan Sungai Tarum Barat yang kemudian diolah menjadi air bersih sesuai standar yang mengacu pada baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 Tahun 2017.

Air bersih hasil pengolahan tersebut kemudian dialirkan ke area pelanggan, baik industri, komersial maupun perumahan, dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, proses produksi pabrik, pembuatan produk makanan dan minuman, hingga kegiatan komersial seperti restoran, toko, hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dll.

LPCK tidak memakai atau mengambil air tanah untuk memenuhi kebutuhan air di seluruh kawasannya. Hal ini mengurangi risiko kekurangan air yang bersumber dari dalam tanah bagi masyarakat sekitarnya.

Seperti diketahui, sampai akhir tahun 2021, LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.615 rumah dan 11 menara apartemen yang ramah lingkungan, serta dilengkapi dengan fasilitas 2 mal, 21 sekolah termasuk sekolah internasional, 1 universitas, 3 rumah sakit berkelas, dan 5 hotel berbintang 5 dan 3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper