Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird (BIRD) Siap Beli Kendaraan Baru 8.000 Unit Tahun Depan

Blue Bird memiliki rencana penambahan armada baru antara 5.000-8.000 unit tahun depan, di antaranya terdapat hampir 100 unit kendaraan listrik.
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengoperasikan taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menargetkan pembelian kendaraan baru lebih dari 8.000 unit pada tahun depan, di antaranya terdapat hampir 100 unit kendaraan listrik.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono menerangkan terdapat hampir 3.000 unit kendaraan yang akan diremajakan pada 2023. Selain jumlah tersebut, Blue Bird memiliki rencana penambahan armada baru antara 5.000-8.000 unit tahun depan.

"Kami hampir lebih dari 3.000 kendaraan yang akan diremajakan, pembelian akan lebih dari itu. Belanja modal lebih tinggi, jadi kalau tahun ini kami beli pasti lebih dari 5.000 unit kendaraan," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (10/11/2022).

Sigit melanjutkan, di antara kendaraan baru yang akan dibeli perseroan, terdapat penambahan jumlah unit kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dengan target mencapai 200 unit secara total. Adapun, jumlah kendaraan listrik yang dimiliki tahun ini mencapai 100 unit.

Sigit melanjutkan tantangan pengadaan kendaraan listrik karena belum mengetahui harganya pada tahun depan. Alasannya, harga mobil listrik bisa 3-4 kali lipat dari kendaraan berbahan bakar minyak.

"Dalam rangka pengurangan karbon kita harus hitung berapa banyak yang dibutuhkan, capital expenditure-nya berapa, tarifnya bisa disesuaikan atau tidak. Kalau harganya affordable kita bisa ambil lebih banyak," katanya.

Lebih lanjut, Wakil Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono menerangkan masih waspada terhadap dampak dari resesi sehingga perlu melakukan penyesuaian jumlah kendaraan yang akan dibeli.

"Kami harapkan minimal sama dengan jumlah yang diremajakan atau bisa lebih dengan jumlah yang lebih jauh," katanya.

Dia juga menerangkan kendaraan EV memiliki tarif yang lebih tinggi hingga 10 persen yang dibebankan kepada pelanggan. Dengan demikian, dalam masa pakai 4-5 tahun, diharapkan tetap dapat balik modal ataupun mencatatkan hasil positif.

Direktur Keuangan Blue Bird Irawaty Salim menerangkan realisasi belanja modal pada tahun ini hanya akan berkisar 2.500--3.000 unit kendaraan atau setengah dari anggaran awal.

"Hambatan suplai dari vendor, penggunaan belanja modal rata-rata dalam kendaraan di kami reguler taksi, eksekutif, dan rental, tahun 2023 sedang dibicarakan lebih lanjut," tuturnya.

Blue Bird menargetkan belanja modal Rp1,2 triliun pada tahun ini dengan kisaran jumlah pembelian armada mencapai 5.000 unit. Artinya, realisasi belanja modal berkisar Rp600--700 miliar.

Adapun, sumber belanja modal BIRD masih berasal dari kas internal yang dikombinasikan dengan pinjaman perbankan. Harapannya, dengan penambahan kendaraan listrik, BIRD mendapatkan keringanan kredit seiring pemanfaatan green economy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper