Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang mineral PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menjajaki kerja sama strategis dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Aksi ini akan kembali menegaskan kolaborasi antara dua konglomerat besar Grup Bakrie dan Grup Salim.
Direktur BRMS Herwin Hidayat mengungkapkan, di Gorontalo ada prospek tambang tembaga yang cukup besar, sehingga BRMS terus merumuskan bagaimana cara mengembangkannya lebih lanjut.
"[Memasok konsentrat tembaga ke Amman Mineral] Ini masih didiskusikan dengan manajemen dan direksi. Kita juga melihat ada beberapa perusahaan yang tengah membangun smelter, artinya perusahaan tersebut akan memiliki kebutuhan suplai tembaga yang konsisten. Ini membuka peluang di BRMS," ungkapnya dalam paparan publik, Kamis (10/11/2022).
Sebagai informasi, saat ini Amman Mineral tengah membangun smelter tembaga bernilai Rp14,7 triliun yang ditargetkan rampung pada 2024. Smelter berlokasi di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Di sisi BRMS, kata Herwin, jika ada kerja sama memasok konsentrat tembaga untuk perusahaan lain, BRMS bisa membangun pabrik yang lebih simpel sehingga terjadi efisiensi capex. Cukup membangun pabrik untuk memproses bijih tembaga sampai menjadi konsentrat saja dan sudah bisa dijual ke smelter.
"Tidak hanya kami dapat memangkas capex, tapi juga ada guaranteed offtaker," imbuhnya.
Baca Juga
Grup Salim
Sebagai catatan, data Bloomberg menunjukkan Emirates Tarian Global mengantongi 35,59 juta saham BRMS terhitung sejak akhir kuartal I/2022 dan bertahan sampai dengan periode berjalan kuartal IV/2022.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Grup Salim juga disebut-sebut telah masuk ke saham BRMS pada 2021. Emirates Tarian Global, perusahaan cangkang yang beralamat di Pulau Cayman, disebut menjadi salah satu kendaraan Grup Salim.
Saat rights issue BRMS April 2021 lalu, Emirates Tarian Global masuk dengan kepemilikan 10,33 persen. Jumlah itu kemudian bertambah menjadi 12,33 persen. Tidak ada cukup informasi mengenai identitas Emirates Tarian Global kecuali SPV ini pernah menjadi pemegang saham perusahaan jalan tol dalam kota PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP).
Gosip pasar menyebutkan entitas ini merupakan kendaraan kelompok Salim. Kehadiran Grup Salim makin diperkuat dengan kehadiran Agoes Projosasmito yang diangkat sebagai Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) sejak 4 Maret 2022.
Agus Projosasmito sebelumnya pernah bekerja sama dengan Anthoni Salim melalui Ithaca Resources. Agus pun saat ini masih menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Amman Mineral.
Adapun, terkait dengan perincian kerja sama dan rencana bisnis lebih lanjut bersama Grup Salim, BRMS juga masih melakukan diskusi rutin, tidak hanya percepatan proyek tambang emas dan tembaga, tapi juga sumber pendanaannya.
"Ini masih berjalan dan sangat fluid diskusinya. Akan kami umumkan aksi korporasi ke depan bila ada," imbuhnya.
Terkait pengembangan bisnis tembaga, BRMS perlu memperhatikan bahwa kebutuhan belanja modal akan lebih besar dari pengembangan pabrik pengolahan emas lantaran produksinya harus berskala besar.
Adapun, saat ini fokus BRMS untuk 2022-2024 adalah mengembangkan prospek tambang emas di Palu dan Gorontalo.
"2023 akan meningkat lagi karena pabrik emas kedua sudah beroperasi full, 2024 harapannya akan ada pabrik emas ketiga di Palu dan pabrik emas keempat di Gorontalo. Itu pun growth story sudah sangat menarik," kata Herwin.