Bisnis.com, CIREBON - Emiten Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menyebut peluang investasi dalam Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menarik bagi perseroan lantaran akan menjadi pusat pemerintahan. Hal ini lantaran adanya migrasi penduduk Jakarta ke wilayah IKN di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Agus Rohmat, VP Network Operations Smartfren, mengatakan salah satu tulang punggung pembangunan IKN adalah jaringan. Dengan demikian FREN akan turut serta dalam investasi IKN beserta semua infrastrukturnya mulai dari Base Transceiver Station (BTS) hingga tower.
"Tapi tetap saja karena IKN ini kan didesain kota yang bagus ya. Ada aturan-aturan [regulasi pemerintah] yang disiapkan mengenai infrastruktur ini," ujar Agus disela-sela kegiatan "Smartfren Uji Jaringan" di Cirebon, Rabu (9/11/2022).
Lebih lanjut, Agus mengakui jaringan Smartfren belum terlalu banyak di wilayah Kalimantan. Hal ini lantaran IKN merupakan area yang masih berkembang. Namun, ia menyebut terdapat regulasi yang memungkinkan FREN untuk mengembangkan jaringan di wilayah IKN.
Menurut Agus, pemerintah akan mempersiapkan rencana terintegrasi untuk telekomunikasi sehingga tidak akan terlalu banyak tower di wilayah IKN. Berlebihnya kehadiran tower pada IKN dinilai akan merusak desain daripada wilayah tersebut.
"Dari Smartfren siap. Kalau misalnya regulasinya ada, kita akan langsung deploy," ujar Agus.
Baca Juga
Sebagai informasi, Direktur Utama Smartfren Merza Fachys mengharapkan FREN mampu mencetak kinerja positif di sisa 2022 dengan persentase pertumbuhan yang terjaga.
Sepanjang 2021, FREN membukukan pendapatan sebesar Rp10,45 triliun, meningkat 11,14 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp9,40 triliun. Meski demikian, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp435,32 miliar tahun lalu, lebih kecil daripada rugi bersih 2020 sebesar Rp1,52 triliun.
Dengan asumsi pendapatan sampai akhir tahun bisa tumbuh 10 persen secara tahunan, maka pendapatan FREN diestimasi mencapai Rp11,50 triliun.