Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja di sisa tahun 2022. Perusahaan juga menargetkan peningkatan produksi CPO hingga 18 persen pada tahun ini.
Corporate Secretary TAPG Joni Tjeng mengatakan pihaknya optimistis mampu mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga akhir 2022. Menurutnya, salah satu sentimen positif yang akan menopang performa TAPG adalah harga jual CPO yang masih relatif tinggi di sisa tahun.
Di sisi lain, ia juga menuturkan biaya beban perusahaan sejauh ini juga masih terkendali meski dibayangi tren kenaikan biaya.
“Produksi kami juga berpotensi tumbuh dengan optimal, yang akan menjadi penopang untuk kenaikan laba perseroan,” katanya saat dihubungi pekan ini.
Terkait kinerja operasional, Joni menuturkan TAPG menargetkan pertumbuhan produksi CPO sekitar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, outlook pertumbuhan ini salah satunya didukung oleh umur tanaman sawit perusahaan yang berada di masa prima.
Selain itu, TAPG juga melihat siklus cuaca yang kondusif selama periode 2020–2021. Hal ini dinilai dapat meningkatkan produktivitas tanaman ke depannya.
Baca Juga
“Perusahaan juga menggunakan teknologi yang mendukung kualitas operasional serta praktik agronomi yang baik,” tutupnya.
Hingga akhir September 2022, TAPG membukukan laba bersih sebesar Rp2,42 triliun. Jumlah tersebut melonjak 228,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp736,30 miliar.
Pertumbuhan laba bersih juga didukung oleh kenaikan penjualan perusahaan. TAPG tercatat mengantongi pertumbuhan pendapatan 51,51 persen menjadi Rp6,74 triliun pada kuartal III/2022.