Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatatkan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp3,5 triliun hingga kuartal III/2022. Angka ini setara dengan 67,3 persen dari target sepanjang tahun sebesar Rp5,2 triliun.
Manajemen perseroan menyebut capaian Rp3,5 triliun tersebut menurun sebesar 9,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy).
Sementara itu, khusus untuk kuartal III/2022 LPKR memperoleh Rp1 triliun marketing sales. Angka ini turun 33 persen secara yoy. Penurunan marketing sales terjadi karena terdampak naiknya inflasi pada tahun ini. Namun, LPKR tetap optimis dan masih memproyeksikan adanya pertumbuhan yang positif untuk tahun fiskal 2022.
LPKR juga telah menyiapkan beberapa strategi guna memenuhi target Rp5,2 triliun marketing sales pada paruh keempat tahun ini dengan meluncurkan kluster rumah tapak, serta proyek low-rise di Lippo Cikarang dan proyek apartemen di Lippo Village.
CEO Lippo John Riady mengatakan perseroan akan fokus untuk menyelesaikan serah terima proyek tepat waktu dan melakukan beberapa peluncuran baru serta mempertahankan kinerja operasional.
“Kami mampu mempertahankan kinerja bisnis kami secara keseluruhan di kuartal III/2022 meskipun lingkungan ekonomi makro yang menantang, yang telah memberikan beberapa tekanan pada segmen real estat kami," ujar John dalam keterangan resmi pada Kamis (3/11/2022).
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, LPKR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp10,45 triliun atau menurun 13,61 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp12 triliun.
LPKR mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,92 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat hingga 236 persen dari Rp573,29 triliun.