Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencetak peningkatan kinerja hingga 9 bulan 2022, terdorong oleh penjualan baja ke pasar dometik dan luar negeri.
Emiten pelat merah ini tercatat membukukan pendapatan US$1,84 miliar atau setara Rp28,7 triliun (kurs Jisdor Rp15.596 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat 14,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,61 miliar.
Pendapatan Krakatau Steel terdorong oleh penjualan lokal yang sebesar US$1,35 miliar, naik 7,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,25 miliar. Sementara itu, penjualan luar negeri emiten berkode saham KRAS ini mencapai US$275,6 juta, meningkat 52,7 persen dari US$180,4 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Secara segmen, penjualan produk baja masih mendominasi penjualan KRAS. Hingga 30 September 2022, KRAS tercatat mampu mencetak pendapatan neto dari segmen produk baja sebesar US$1,64 miliar.
Segmen lain yang menyumbang pendapatan neto KRAS adalah segmen sarana infrastruktur sebesar US$231,7 juta, dan segmen rekayasa dan konstruksi sebesar US$6,58 juta.
Meningkatnya pendapatan ini juga membuat laba operasi Krakatau Steel meningkat 13,54 persen dari US$88,13 juta, menjadi US$100 juta.
Baca Juga
Dengan pendapatan dan laba operasi yang meningkat, KRAS mampu membukukan laba bersih sebesar US$80,15 juta atau setara Rp1,25 triliun hingga 9 bulan 2022. Capaian laba bersih ini meningkat 34,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$59,7 juta.
Sebelumnya, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan sejak tahun 2020, tren peningkatan kinerja Krakatau Stel semakin membaik dari waktu ke waktu.
"Krakatau Steel akan terus mempertahankan konsistensi ini dengan menjadi lebih kompetitif, meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki," ujarnya.