Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Lunasi Utang Commerzbank Rp3,3 Triliun

Commerzbank AG merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2).
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim dalam bincang-bincang bersama wartawan. Commerzbank AG merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Silmy Karim dalam bincang-bincang bersama wartawan. Commerzbank AG merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) melunasi utang Commerzbank setelah melakukan pembayaran pada tanggal 12 Oktober 2022 senilai total US$216,02 juta atau setara dengan Rp3,3 triliun.

Commerzbank AG adalah bank terbesar ke-dua di Jerman yang merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan pelunasan seluruh pinjaman terutang kepada Commerzbank AG ini merupakan bagian dari strategi perusahaan ke depan dalam memperkuat bisnis intinya.

“Krakatau Steel sudah membayar total US$487,7 juta atau sebesar Rp7,4 triliun dalam 2,5 tahun terakhir ini sejak dimulainya proses restrukturisasi,” kata Silmy dalam keterangan resminya, Kamis (13/10/2022).

Dia merinci, pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar pada periode dari 2020-2022 yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar US$27,7 juta, Tranche B sebesar US$200 juta, dan pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar US$260 juta.

Silmy mengatakan sejak tahun 2020, tren peningkatan kinerja Krakatau Stel semakin membaik dari waktu ke waktu.

"Krakatau Steel akan terus mempertahankan konsistensi ini dengan menjadi lebih kompetitif, meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan potensi dan kapabilitas yang dimiliki," ujarnya.

Sebagai informasi, KRAS membukukan pendapatan sebesar US$1,34 miliar atau setara Rp19,88 triliun per semester I/2022. Capaian ini naik 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,05 miliar.

Sementara itu, laba BUMN itu di semester I/2022 tercatat meningkat menjadi US$78,65 juta atau sebesar Rp1,17 triliun. Capaian laba ini meningkat dibandingkan semester I/2021 yang sebesar US$33,02 juta atau setara Rp490,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper