Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak Cetak Rp2,5 triliun, Mampukah Harga Balik ke Level IPO?

Bukalapak mampu membukukan laba bersih sehingga membuat Sucor Sekuritas optimistis harga saham teknologi itu bisa kembal ke level harga IPO Rp750.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Bukalapak mampu membukukan laba bersih pada kuartal III/2022 sehingga membuat Sucor optimistis harga saham teknologi itu bisa kembal ke level harga IPO Rp750.

Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga 9 bulan 2022. Pendapatan Bukalapak pada sembilan bulan 2022 meningkat sebesar 92 persen dari sembilan bulan 2021 menjadi Rp2,58 triliun, dari Rp1,34 triliun.

Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp3,5 triliun hingga kuartal III/2022, atau mengalami peningkatan sebesar 391 persen dari rugi operasional sebesar Rp1,21 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Manajemen menjelaskan laba operasional ini terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. (BBHI). Oleh karena itu, BUKA juga mencatat laba bersih sebesar Rp3,61 triliun hingga kuartal III/2022, atau meningkat sebesar 421 persen dari rugi bersih sebesar Rp1,12 triliun secara yoy.

Melihat kinerja ini, Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menuturkan kinerja BUKA di kuartal III/2022 menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Pasalnya, BUKA mampu mencatatkan positive contribution margin untuk pertama kalinya.

"Ini menunjukkan usaha BUKA dalam memonetisasi bisnis serta mencapai profitability masih sangat on-track," ucap Jimmy kepada Bisnis, Selasa (1/11/2022).

Sebagaimana diketahui margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,1 persen pada kuartal III/2021, menjadi 0,1 persen terhadap TPV di kuartal III/2022. Manajemen BUKA berhasil membukukan margin kontribusi positif pada pertama kalinya di kuartal ini.

Margin kontribusi marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal III/2021 menjadi 0,5 persen di kuartal III/2022. Sementara itu, margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4 persen di kuartal III/2021 menjadi -0,3 persen di kuartal III/2022.

Dengan hal tersebut, Jimmy melihat jika BUKA mampu mempertahankan tren positifnya, terutama dengan menaikkan take rate dari bisnis Mitra dan Marketplace BUKA, hal tersebut akan menjadi sentimen positif BUKA hingga akhir tahun.

Adapun hingga saat ini, Sucor Sekuritas memberikan target pada harga Rp750 per saham untuk saham BUKA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper