Bisnis.com, JAKARTA - PT Pinnacle Persada Investama menyebut minat investor untuk produk Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) cenderung meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah investor untuk produk tersebut.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor reksa dana mencapai 9,09 juta akun per September 2022, naik 32,9 persen dari akhir 2021 sejumlah 6,84 juta akun. RDPU mencatatkan jumlah investor terbear, yakni 2,44 juta akun atau 28,8 persen.
Direktur Pinnacle Persada Investama Indra Muharam Firmansyah mengatakan banyak investor menilai RDPU sebagai instrumen investasi yang praktis dan mudah.
Selain itu, RDPU memiliki risiko lebih rendah dibanding reksadana lainnya karena merupakan instrumen investasi yang paling likuid. Ia mencontohkan deposito dan obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.
"Oleh karena itu RDPU ini juga cocok dan lebih sering dipilih oleh investor pemula sebagai entry point untuk mulai berinvestasi," ujar Indra kepada Bisnis pada Rabu (26/10/2022).
Indra juga menyinggung mengenai adanya kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Menurut Indra kenaikan suku bunga memberi dampak positf bagi kinerja produk RDPU.
Baca Juga
Hingga saat ini Pinnacle juga rutin melakukan edukasi dan pengenalan produk melalui media sosial dan berbagai kanal distribusi yang tersedia. Indra mengatakan Pinnacle juga ikut berpartisipasi pada acara pasar modal yang mulai dilakukan secara tatap muka pasca pandemi Covid-19.
Sebagai informasi, Direktur Utama Pinnacle Guntur Surya Putra mengungkapkan dari sisi jumlah investor, Pinnacle mencatatkan kenaikan sekitar 15 persen sepanjang tahun. Adapun kenaikan tersebut didominasi oleh investor ritel yang berinvestasi melalui berbagai platform Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Guntur menyebut jumlah investor Pinnacle masih dapat naik 15 persen sampai 20 persen. Pinnacle akan tetap fokus untuk mempertahankan kinerja reksa dana di beberapa produk unggulannya untuk mencapai target tersebut. Kemudian juga memaksimalkan tingkat likuiditas untuk mengantisipasi potensi risiko pasar yang ada.