Bisnis.com, JAKARTA - PT RHB Sekuritas berencana menerbitkan waran terstruktur yang mengacu pada konstituen indeks IDX30 sebagai underlying. Hal ini sejalan dengan upaya BEI untuk mendorong penerbitan produk baru di pasar modal tahun depan.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan target transaksi rata-rata harian mencapai Rp14,7 triliun pada 2023. Selain itu BEI berencana menerbitkan 70 efek baru seiring dengan target pertumbuhan investor yang mencapai 35 persen secara tahunan.
Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara mengatakan penerbitan Waran Terstruktur (WT) menjadi target utama karena ada potensi kompetitor akan turut meramaikan pasar produk baru tersebut.
"Sangat dimungkinkan jika nanti akan ada 2-3 seri WT yang menggunakan underlying yang sama," katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut, Steinly mengungkapkan jika kompetitor mendahului penerbitan Waran Terstruktur, maka keunggulan RHB sekuritas sebagai pioneer WT menjadi tidak menarik lagi.
"Kami akan melakukan secepat mungkin sebelum kompetitor melakukannya," lanjutnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, terhitung Senin (19/9), Bursa Efek Indonesia memberikan persetujuan kepada PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penyedia likuiditas atau Liquidity Provider atas seri Waran Terstruktur dengan kode BBRIDRCM3A, UNVRDRCM3A, dan ADRODRCM3A.
Berdasarkan data BEI, tiga waran tersebut telah mencatatkan volume transaksi 2,71 juta lembar dengan nilai Rp1,074 triliun per 26 Oktober 2022. Angka tersebut lebih tinggi 10 persen dibandingkan dengan perputaran waran perusahaan yang jumlahnya jauh melebihi Waran Terstruktur.