Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong perusahaan plat merah untuk go public atau terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini lantaran perusahaan BUMN dinilai dapat mendorong kinerja dari pasar modal.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan masuk bursa, maka check and balance akan terjadi sehingga kinerja perusahaan BUMN dapat meningkat. Hal ini tercermin dari BUMN yang menyumbang hingga 23 persen dari total kapitalisasi pasar modal Indonesia per September 2022.
"Kita harus punya ekosistem kita sendiri karena itu dengan beradanya BUMN di bursa, kita berharap Bursa juga terus tumbuh," ujar Erick di sela acara CSA Awards, Kamis (27/10/2022).
Angka 23 persen tersebut mencapai nilai Rp2.153 triliun. Kemudian kapitalisasi pasar bursa dari luar BUMN tercatat sebesar 77 persen atau senilai Rp7.207 triliun.
Pada periode Januari sampai Agustus tahun ini, perusahaan BUMN juga tercatat memiliki 23 persen atau Rp557 triliun dari total nilai transaksi Rp2.424 di bursa. Sementara itu, nilai transaksi diluar perusahaan BUMN tercatat mencapai 77 persen atau senilai Rp1.866 triliun.
Dalam kesempatan tersebut Erick juga memamerkan pertumbuhan kapitalisasi pasar daripada sejumlah perusahaan plat merah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan pertumbuhan kapitalisasi pasar hingga 1.386 persen dari Rp3,8 triliun pada Oktober 2019 menjadi Rp56,6 triliun pada Oktober 2022.
Baca Juga
Kemudian kapitalisasi pasar PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) tercatat naik 109 persen dari Rp20,8 triliun pada Oktober 2019 menjadi Rp43,5 triliun pada Oktober 2022.
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tercatat tumbuh 76 persen dari Rp24,9 triliun pada Oktober 2019 menjadi Rp43,9 triliun pada Oktober 2022.
Berikutnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan kapitalisasi pasar hingga 33 persen dari Rp516,5 triliun pada Oktober 2019 menjadi Rp686 triliun pada Oktober 2022.
"Ini sebuah basic penilaian yang saya rasa, patut kita banggakan sama-sama karena tiga perempat kekuatan ekonomi Indonesia ada di BUMN," ujar Erick.