Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Properti Jagoan Lo Kheng Hong, Intiland (DILD) Sudah Terjun ke Bisnis Data Center

Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, Intiland (DILD) mengakomodir kebutuhan sewa ruang data center melalui Intiland Tower Surabaya.
Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi. Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, Intiland (DILD) mengakomodir kebutuhan sewa ruang data center melalui Intiland Tower Surabaya. Bisnis/Arief Hermawan P
Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi. Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, Intiland (DILD) mengakomodir kebutuhan sewa ruang data center melalui Intiland Tower Surabaya. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) menyebut sudah mulai masuk ke bisnis data center. Manajemen menilai kebutuhan ruang untuk data center tengah meningkat.

Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi mengatakan perseroan telah mengakomodir kebutuhan sewa ruang data center sejak lama melalui Intiland Tower Surabaya. Adapun pelanggan atau tenant daripada DILD adalah sekuritas, internet provider, dan prusahaan start up.

Theresia menyebut kebutuhan untuk data center dapat terlihat dari bermunculannya perusahaan start up dan digital berbasis teknologi. Perusahan-perusahaan teknologi tersebut dikatakan membutuhkan ruang penempatan data center dalam jumlah cukup besar.

"Kami yakin tren kebutuhan tersebut akan semakin meningkat," ujar Theresia kepada Bisnis pada Rabu (26/10/2022).

Theresia juga membeberkan pandangan manmen DILD terkait adanya potensi resesi global pada tahun depan. Saat ini manajemen masih mencermati, dan menguti tren dan analisa terkait risiko dari potensi resesi.

Manajemen DILD optimistis pasar properti akan semakin membaik siring tingginya kebutuhan masyarakat. Manajemen juga telah menyiapkan skenario-skenario antisipasi dan berusaha memperkuat pertumbuhan usaha.

"Apalagi properti, khususnya perumahan memiliki target pasar terbesar untuk pasar dalam negeri," ujar Theresia.

Sebelumnya diberitakan, DILD tengah mengkaji skema pembiayaan Rent To Own (RTO) yang diyakini dapat mendorong minat beli rumah konsumen. Manajemen juga mendukung jenis pembiayaan yang dapat semakin memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah.

Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema Rent to Own memang relatif baru bagi masyarakat. Namun, manajemen optimistis skema RTO dapat menjadi opsi pendanaan yang baik bagi konsumen.

Sementara itu, DILD masih melakukan kajian detail terkait benefit dan risiko dari penerapan skema RTO yang baru saja diluncurkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pada Rabu, (12/10/2022) lalu.

"Sebagai sebuah alternatif skema pembiayaan rumah, KPR RTO dapat membantu masyarakat, tapi risiko seperti terjadinya pembatalan pembelian di tengah jalan, harus dapat dikelola mitigasinya," kata Theresia.

Sebagai informasi, investor kawakan Lo Kheng Hong memiliki saham DILD hingga 651,41 juta saham atau 6,28 persen porsi kepemilikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper