Bisnis.com, JAKARTA – Saham Unilever terpantau melemah di berbagai negara, bertepatan dengan penarikan produk aerosol merek Dove, TRESemme, Nexxus, Suave, dan TIGI dari pasar Amerika Serikat.
Unilever Amerika Serikat melakukan penarikan secara sukarela setelah otoritas pengawas pangan dan obat AS, Food and Drug Administration (FDA), mengumumkan bahwa produk yang diproduksi sebelum Oktober 2021 mengandung benzena yang berpotensi menyebabkan kanker.
Berdasarkan pengumuman di laman resminya, FDA menyebutkan kandungan Benzena masuk dalam klasifikasi bahan karsinogen (pemicu kanker) untuk manusia.
“Paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit dan dapat mengakibatkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah sumsum tulang dan gangguan darah yang dapat mengancam jiwa,” tulis FDA dikutip, Selasa (25/10/2022).
Berdasarkan evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen, penggunaan produk-produk yang ditarik dilaporkan tidak akan memicu gangguan kesehatan. Meski demikian, Unilever Amerika Serikat tetap melakukan penarikan sebagai langkah pencegahan.
“Unilever juga belum menerima laporan soal dampak kesehatan terkait penarikan produk ini,” lanjut FDA.
Baca Juga
Di bursa saham Indonesia, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terpantau melemah 0,94 persen ke level 5.275 pada penutupan perdagangan Selasa (25/10/2022). Sepanjang perdagangan, UNVR bergerak di rentang 5.200—5.375.
Sementara itu, saham Unilever Hindustan, sister company UNVR yang melantai di bursa saham India, melemah 2,62 persen atau 67,40 poin ke 2.505,70 pada pukul 13.35 waktu setempat.
Pelemahan juga terjadi pada induk Unilever Plc. pada penutupan perdagangan Senin (24/10/2022) di bursa saham New York. Saham Unilever Plc. melemah 0,25 persen.
Bisnis telah mencoba menghubungi manajemen Unilever Indonesia mengenai perkembangan penarikan tersebut, tetapi sampai saat ini belum memperoleh tanggapan. Dove dan Tresemme termasuk dalam daftar merek global Unilever yang juga dipasarkan di Indonesia.
