Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (24/10/2022).
Mengutip data Bloomberg, pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat 0,19 persen atau 29 poin ke level Rp15.602,5 per dolar AS.
Rupiah sempat dibuka ke level Rp15.575 per dolar AS. Sepanjang tahun berjalan rupiah masih melemah 9,39 persen. Indeks dolar AS pada pagi ini juga menguat 0,19 persen atau 0,208 poin ke level 112.188.
Adapun, mata uang Asia lain melemah terhadap dolar AS, seperti Yen Jepang yang melemah 0,88 persen, dolar Australia melemah 0,53 persen. Adapun mata uang Euro melemah terhadap dolar AS 0,27 persen, dan pounsterling menguat 0,14 persen.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto mengatakan bahwa dengan suku bunga The Fed (FFR) masih akan terus naik, ditambah dengan berbagai ketidakpastian global, Mirae Asset Sekuritas merevisi targetnya untuk rupiah di hadapan dolar AS.
“Kami merevisi rupiah melawan dolar AS menjadi rata-rata Rp14.935 per dolar AS pada akhir tahun ini, dari sebelumnya di Rp14.585 per dolar AS,” tulisnya dalam riset, dikutip Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga
Rully menyebutkan, analis masih optimistis rupiah masih dapat terapresiasi dari posisinya saat ini, didorong oleh pertumbuhan PDB yang kuat dan neraca fiskal dan eksternal yang solid.
“Kami juga meyakini bahwa Bank Indonesia akan terus mengambil langkah pertahanan yang akan membawa rupiah ke posisi fundamentalnya dengan menaikkan suku bunga sampai dengan 5 persen pada akhir tahun,” jelasnya.
Baru-baru ini Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 4,75 persen. Hingga Oktober 2022, total kenaikan suku bunga BI sudah mencapai 1,25 persen.
“Kami juga memperkirakan akan ada pengetatan likuiditas di sistem keuangan, terutama likuiditas forex sebagai imbas dari pelemahan rupiah dan penguatan dolar AS,” imbuhnya.
Pada perdagangan terakhir Jumat (21/10/2022), rupiah ditutup terkoreksi 60 pon atau 0,39 persen ke Rp15.631 per dolar AS meskipun Bank Indonesia telah mengambil langkah kenaikan suku bunga.