Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2022) usai pengumuman kenaikan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 4,75 persen. Rupiah ditutup melemah bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,48 persen sehingga parkir di posisi Rp15.572 per dolar AS. Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,16 poin atau 0,14 persen ke level 112,83.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia terpantau ditutup bervariasi di hadapan dolar AS. Mata uang yen Jepang ditutup menguat 0,03 persen, won Korea melemah 0,41 persen, yuan China melemah 0,07 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,18 persen terhadap dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan aksi peningkatan suku bunga oleh BI kurang direspon pasar. Hal ini terlihat dari mata uang rupiah yang melemah.
"Pelemahan rupiah saat ini masih relatif terbatas, dan saat ini masih dalam angka undervalue," ujar Ibrahim, Kamis (20/10/2022).
Artinya, lanjut dia, kondisi pelemahan rupiah masih sangat dipengaruhi faktor sentimen penguatan dolar dan ekonomi global. Pelemahan mata uang ini menurutnya tidak hanya terjadi terhadap rupiah, tetapi juga terhadap mata uang negara lain.
Dia menyarankan pemerintah dan Bank Indonesia tidak perlu panik menyikapi pelemahan rupiah. Menurutnya, yang harus dilakukan adalah melakukan intervensi secara terukur, karena fundamental ekonomi Indonesia masih baik.
Baca Juga
Adapun untuk perdagangan besok, Jumat (20/10/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.550-Rp15.600 per dolar AS.