Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Agro (AALI) Bidik Pertumbuhan Produksi 5 Persen hingga Akhir 2022

Astra Agri mengejar pertumbuhan produksi CPO dan TBS setelah menurun pada semester I/2022 akibat efek cuaca kering pada 2019.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (keempat kiri), memberikan paparan didampingi jajaran direksi lainnya, saat paparan publik di Jakarta, Selasa (10/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. Santosa (keempat kiri), memberikan paparan didampingi jajaran direksi lainnya, saat paparan publik di Jakarta, Selasa (10/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan produksi 5 persen di sisa tahun 2022 setelah mengalami perlambatan pada paruh pertama tahun ini.

Communication and Investor Relation Manager AALI Fenny A. Sofyan mengatakan produksi TBS dan CPO perusahaan mengalami penurunan pada paruh pertama tahun 2022.

Berdasarkan laporan bulanan yang diakses pada laman resmi perusahaan, total produksi TBS inti dan plasma AALI pada semester I/2022 adalah sebesar 1,96 juta ton. Jumlah tersebut turun 12,1 persen secara tahunan dibandingkan perolehan semester I/2021 sebanyak 2,23 juta ton.

Sementara itu, produksi CPO juga terpantau turun 15,8 persen secara tahunan dari 758.000 ton menjadi 638.000 ton pada semester I/2022.

Penurunan produksi disebabkan oleh musim kemarau 2019 yang efeknya masih terasa di 6 bulan pertama tahun 2022. Meski demikian, Fenny mengatakan target pertumbuhan produksi 5 persen masih dapat tercapai di sisa tahun ini.

“Secara tren pada kuartal III/2022 produksi kami mengalami kenaikan, walaupun pada kuartal IV/2022 biasanya ada sedikit koreksi,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/10/2022).

Sementara itu, dari aspek finansial AALI juga optimistis dapat mencapai target yang telah disiapkan sebelumnya. Di sisi lain, ia mengatakan perusuhaaan harus melakukan beberapa penyesuaian dengan situasi dan kondisi eksternal, seperti kebijakan pemerintah dan situasi pasar dunia yang menyebabkan harga fluktuatif.

Sebelumnya, AALI juga menyatakan upaya ekspansi masih akan dilanjutkan sepanjang tahun 2023 mendatang. 

Salah satu rencana yang disiapkan AALI adalah akuisisi pabrik maupun perkebunan sawit. Ia menuturkan, pihaknya memperhatikan sejumlah kriteria sebelum memutuskan untuk mengambilalih sebuah operasi atau perkebunan. 

"Kebun dan pabrik yang akan diakuisisi harus ready ISPO dan comply dengan standar sustainability kami," jelas Fenny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper