Bisnis, JAKARTA - Langkah initial public offering atau IPO Blibli terbilang cukup menantang dengan target dana yang cukup tinggi sementara kondisi pasar kurang kondusif.
Manuver perusahaan teknologi ini menjadi satu dari lima berita pilihan yang kami rangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Rabu (19/10/2022).
Jalan Blibli (BELI) Menuju IPO & Manuver Cari Profit
Langkah berani Blibli dilakukan di tengah aksi investor global yang cenderung melepas saham sektor teknologi. Pendanaan baru pada startup teknologi juga cenderung lesu.
Kalangan pemodal bahkan menilai industri ini sedang masuk dalam masa krisis akibat kondisi global. Termasuk kondisi resesi atau penurunan pertumbuhan ekonomi global yang sedang berlangsung.
Meskipun menantang, masih ada nama besar Grup Djarum di balik langkah IPO e-commerce Blibli yang bisa saja memberikan sentiment tersendiri bagi investor. Keterikatan Blibli denganPT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menjadikan perusahaan memiliki dukungan yang kuat finansial.
Baca Juga
Blibli berencana menggunakan dana penawaran umum saham atau IPO itu untuk pembayaran utang sebesar Rp5,5 triliun. Chief Financial Officer Blibli Hendry mengatakan dana IPO senilai Rp5,5 triliun digunakan untuk fasilitas revolving loan calon perusahaan tercatat ini.
Pilinjaman tersebut disebut-sebut merupakan bagian dari proses bisnis yang normal, di mana Blibli menggunakan fasilitas pinjaman untuk modal kerjanya.
2. Alarm Bahaya Industri Logistik di Tengah Awan Gelap Resesi
Bayang-bayang resesi global secara perlahan mulai menghantui Indonesia. Situasi ini menjadi alarm bagi industri logistik dalam negeri meski kalangan usaha masih menyimpan optimisme.
Memburuknya pertumbuhan ekonomi global memberikan pukulan bagi ekspor impor bulanan Indonesia. Sebab berbagai negara berupaya mengerem tingkat perdagangan kawasan global, termasuk dari dan ke Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor sejumlah komoditas mengalami penurunan pada September 2022. Beberapa di antaranya seperti bahan bakar mineral turun 1,63 persen dibandingkan dengan Agustus 2022 menjadi US$5,06 miliar, lemak dan minyak hewan/nabati longsor 31,91 persen menjadi US$3,04 miliar.
Kemudian, produk besi dan baja minus 5,87 persen menjadi US$2,13 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik turun 7,05 menjadi US$1,34 miliar serta pakaian dan aksesoris anjlok 30,75 persen menjadi US$310 juta.
Meski beberapa komoditas utama seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan bahan bakar energi sedang mengalami tekanan dari sisi harga, faktor lesunya ekspor juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan dari pasar global.
3. Pelemahan Impor Ancam Geliat Manufaktur
Pelemahan perdagangan luar negeri pada September 2022 menambah kekhawatiran pelaku usaha akan kendurnya aktivitas bisnis yang dibarengi dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada September 2022 mencapai US$19,81 miliar atau turun 10,58 persen dibandingkan Agustus 2022 (month-to-month/mtm).
Belanja modal untuk permesinan terlihat melemah seiring dengan menurunnya impor mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) sebesar 11,45 persen (mtm).
Komponen ini menjadi salah satu penyumbang terbesar penurunan impor nasional pada bulan lalu setelah komoditas besi dan baja yang anjlok 25 persen. Selain itu, komponen ini menjadi indikator penting yang mencerminkan geliat aktivitas industri.
Penurunan juga terlihat pada impor bahan baku penolong September 2022 yang tergelincir hingga 11,07 persen secara bulanan menjadi US$14,90 miliar. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak Januari 2022 dan pertama kali terjadi dalam 3 bulan terakhir.
4. Di Balik Alasan APLN Menjual Mal Mewah dan Rusun Central Park
Central Park Mall merupakan salah satu pusat perbelanjaan ramai yang tak pernah sepi dikunjungi oleh warga Jakarta dan sekitar. Kini, pemiliknya PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) berencana menjual saham mal tersebut senilai Rp4,5 triliun.
Mal yang memiliki julukan CP ini mulai beroperasi pada 9 September 2009 memiliki total luas yang dapat disewakan lebih dari 128.000 meter persegi, dan pada bulan Agustus 2022 tingkat okupansinya mencapai hampir 95 persen.
Pusat perbelanjaan ini berada di kawasan Podomoro City Jakarta yang dilengkapi dengan apartemen, hotel, dan ruang perkantoran. Penghuni kawasan Podomoro City mencapai lebih dari 20.000 jiwa.
Namun siapa sangka, pemilik mal CP ini, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) melepas 85 persen kepemilikan Mal Central Park kepada PT CPM Assets Indonesia. Adapun dana hasil investasi tersebut akan digunakan untuk membayar utang pinjaman dan memperkuat likuiditas APLN.
Direktur Utama APLN Bacelius Ruru mengatakan transaksi ini mempercepat pelunasan pinjaman kepada Guthrie Venture Pte. Ltd. yang jatuh tempo pada 20 November 2022. APLN juga nantinya akan melakukan investasi kembali dana hasil divestasi CP Mall pada PT CPM Assets Indonesia sehingga APLN memiliki 28,58 persen saham.
Adapun rangkaian transaksi ini dilakukan setelah PT CPM Assets Indonesia diakuisisi oleh perusahaan asal Jepang, yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp. melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC.
5. Penjualan Mobil Listrik Baterai Melejit, Wuling Salip Hyundai
Penjualan mobil terelektrifikasi melejit pada Januari-September 2022 terpacu oleh penjualan tipe listrik baterai (BEV) rakitan lokal. Meski demikian, pangsa mobil ramah lingkungan ini masih sangat tipis.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil terelektrifikasi pada periode 9 bulan pertama tahun ini mencapai 5.631 unit, dengan perincian mobil sepenuhnya listrik sebanyak 3.801 unit, adapun tipe hibrida sebanyak 1.820 unit. Sisanya 10 unit disumbang oleh tipe PHEV.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil listrik tersebut menunjukkan peningkatan signifikan, yakni hampir mencapai 141%. Pada periode Januari-September 2021, penjualan mobil terelektrifikasi sebanyak 2.338 unit, dengan perincian 609 unit BEV, 1.694 unit hibrida, dan 35 unit PHEV.
Penjualan mobil terelektifikasi yang kuat sepanjang tahun ini terdorong oleh tipe listrik baterai alias battery electric vehicle (BEV) rakitan lokal, yakni Hyundai Ioniq 5, dan Wuling Air EV.