Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang dikendalikan Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) siap mendukung pelaksanaan pembiayaan air bersih melalui Indonesia Water Fund (IWF) yang targetnya senilai Rp15 triliun. Adapun IWF merupakan program yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir.
Emiten berkode ADRO memiliki anak usaha yang menjadi pilar bisnisnya yakni Adaro Water yang dijalankan oleh PT Adaro Tirta Mandiri.
Direktur Utama PT Adaro Tirta Mandiri Ahmad Rosyid menerangkan Adaro Water akan senantiasa mendukung program pemerintah dengan diluncurkannya Indonesia Water Fund (IWF) untuk mempercepat akses pemberian air bersih yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan pendanaan dari IWF diharapkan air bersih yang dihasilkan dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dapat diserap seluruhnya oleh masyarakat Indonesia yang akan berdampak positif bagi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) infrastruktur air minum.
"Salah satu kendala investasi KPBU infrastruktur air minum adalah terkait penyerapan oleh masyarakat dan industri karena akses jalur distribusi dan sambungan rumah yang belum merata. Adaro Water akan menjalin komunikasi dan terbuka terhadap potensi kerjasama dengan IWF," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (18/10/2022).
Sementara itu, ADRO memiliki target pengembangan bisnis portofolionya mencapai total kapasitas 4.000 liter per detik dalam jangka menengah.
Baca Juga
Pada 2021, Adaro Water melalui anak perusahaannya PT Adaro Tirta Sarana mulai melayani Adaro Mining untuk pengelolaan dewatering guna mendukung kegiatan penambangan.
Selain itu, pada akhir tahun 2021, Adaro Water memenangkan tender penyelesaian kerja sama dengan Perumda Tirtawening Kota Bandung untuk investasi non revenue water (NRW) yang akan fokus melayani wilayah Kota Bandung Utara dengan total kapasitas 219 liter per detik.
"Untuk mencapai kapasitas 4.000 lpd dalam jangka waktu menengah, Adaro Water akan berupaya mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk pelayanan kepada masyarakat sebagai salah satu program Grow Bigger and Greener Adaro, melalui akuisisi, public private partnership, kerja sama business to business baik untuk SPAM maupun pengolahan manajemen non revenue water," terangnya.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan program Indonesia Water Fund (IWF) sebagai upaya memperbaiki akses air bersih bagi seluruh rakyat Indonesia dengan dana awal Rp15 triliun.
Peluncuran dilakukan dalam acara Konferensi Internasional BUMN atau State-Owned Enterprises (SOE) International Conference yang digelar di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).
Indonesia Water Fund (IWF) diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut Erick, IWF fokus pada tiga pilar yang menawarkan pendekatan investasi dengan manfaat berkelanjutan dan menghadirkan akses yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
IWF dapat dijalankan sesuai dengan model investasi yang sesuai dengan profil investor dengan skema yang mudah direplikasi di seluruh Indonesia.
Erick menjelaskan, peran mitra strategis dibutuhkan dalam program IWF guna mencapai hasil yang optimal dalam proses pengoperasiannya. Sesuai dengan prinsip IWF, yaitu penyediaan platform investasi yang mudah direplikasi, sehingga penambahan sambungan rumah percepatan akses air bersih akan dapat terus menerus ditingkatkan.
Menurutnya, IWF merupakan solusi cepat pemerataan akses air bersih, mempercepat penyediaan air bersih yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus memperluas cakupan layanan air bersih nasional.
IWF juga merupakan bentuk pendanaan air bersih yang berjalan berdampingan dengan APBN secara mandiri, sehingga tidak membebani APBN secara langsung.
“IWF merupakan upaya untuk memaksimalkan PDB Indonesia, karena pasokan air yang tidak cukup akan berpotensi mengurangi PDB Indonesia sebesar 2,5 persen pada 2045,” jelas Erick.