Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) mencatat pertumbuhan kinerja pada tiga kuartal atau hingga ahir September 2022 dengan raihan laba Rp458,36 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan 30 September 2022, dikutip Senin (17/10/2022), emiten bersandi saham ARNA tersebut mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp458,63 miliar, tumbuh 32 persen dari laba bersih Rp347,44 miliar pada periode yang sama 2021.
Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan penjualan sebesar Rp2 riliun, tumbuh 6,38 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp1,88 triliun. Di sisi lain, beban pokok pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp1,20 triliun menjadi Rp1,18 triliun.
Pendapatan mayoritas berasal dari penjualan ke pihak-pihak berelasi sampai dengan Rp1,77 triliun, tumbuh dari sembilan bulan pertama tahun sebelumnya Rp1,69 triliun. Selanjutnya penjualan ke pihak ketiga naik ke Rp242,30 miliar, dari tahun sebelumnya Rp198,18 miliar.
Selain pelanggan di atas, tidak terdapat lagi penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10 persen dari penjualan neto konsolidasi pada tahun 2022 dan 2021.
Selanjutnya, ARNA berhasil mencetak laba kotor senilai Rp822,04 miliar, naik dari tiga kuartal tahun sebelumnya Rp677,00 miliar.
Baca Juga
Total aset perusahaan mengalami kenaikan dari Rp2,24 triliun, sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi Rp2,37 triliun sampai kuartal III/2022. Total liabilitas naik dari Rp2,00 triliun pada sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi Rp2,12 triliun sampai dengan 30 Juni 2022.
Adapun, total ekuitas naik dari Rp1,57 triliun sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi Rp1,70 triliun sampai dengan 30 September 2022.
Pada pedagangan Senin (17/10/2022), harga saham ARNA tercatat turun 2,78 persen atau 25 poin ke Rp875. Sepanjang 2022 berjalan (ytd), harga saham ARNA mencatat kenaikan 9,38 persen. Adapun, dalam setahun naik hingga 19,05 persen.