Bisnis.com, JAKARTA - Emiten holding BUMN semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) merilis Sustainability Framework sebagai bagian dari rencana korporasi mendapatkan pinjaman berkelanjutan.
Sustainability Framework terdiri atas dokumen pendukung yang akan menjadi acuan rencana korporasi untuk mendapatkan Sustainability Linked Loan atau instrumen keuangan berkelanjutan lainnya, yang akan dibutuhkan perusahaan dalam menerapkan aspek ESG dalam seluruh mata rantai serta operasional perusahaan.
Sustainability Framework SIG disusun bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Mandiri Securities Pte. Ltd dan PT Bank HSBC Indonesia sebagai Sustainability Coordinator, serta telah mendapatkan Second Party Opinion dari Sustainalytics, sebuah perusahaan yang diakui di seluruh dunia sebagai penyedia riset ESG, ratings, dan data.
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan peluncuran Sustainability Framework merupakan langkah awal mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
“SIG telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada tahun 2032," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (16/10/2022).
Penetapan target penurunan emisi karbon tersebut akan dilakukan dengan pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik.
Baca Juga
Inisiatif penurunan emisi karbon tersebut juga akan berdampak positif pada cost efficiency sehingga meningkatkan profitabilitas Perusahaan.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengungkapkan penyusunan Sustainability Framework ini merupakan wujud komitmen Bank Mandiri mendukung tren ekosistem hijau secara konsisten.
"Sustainability Framework yang dirilis oleh Semen Indonesia merupakan salah satu bentuk nyata sinergi dan keseriusan BUMN selaku pelaku industri dan pemerintah dalam komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sustainable development," ujar Susana.
Adapun, hingga kuartal II/2022, Bank Mandiri telah berkontribusi 20,7 persen dari total kredit hijau di Tanah Air. Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini berkomitmen untuk terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices untuk mendukung nasabah maupun pelaku industri menuju perekonomian yang berkelanjutan.
Sementara itu, Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt menyampaikan turut bangga dapat terlibat dalam merencanakan transisi untuk mengurangi emisi karbon serta menerapkan prinsip ESG di perusahaan dengan meluncurkan Sustainability Framework.
“Sebagai bank internasional yang memiliki sejarah panjang di Asia dan Indonesia, kami berkomitmen untuk mendukung nasabah kami untuk mulai bertransisi menuju perekonomian yang rendah karbon dan berkelanjutan," kata Francois.
Sustainability Framework ini mencakup salah satunya tetapi tidak terbatas pada strategi pelaksanaan ESG, tata kelola ESG, dan Key Performance Indicator yang digunakan, dalam hal ini Emisi Karbon Scope 1 beserta Sustainability Performance Targets (SPT).
Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh SMGR dalam mendukung misi perusahaan adalah dengan menerapkan strategi penurunan Emisi Karbon Scope 1 jangka panjang. SMGR telah menetapkan Emisi Karbon Scope 1 tahun 2019 sebagai basis awal.