Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Fluktuatif, Saham ARTO dan SIDO Anjlok

Sebanyak 133 saham melemah, 166 saham bergerak ke zona hijau, sisanya 204 saham stagnan pada pembukaan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (12/10/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka melemah 0,12 persen atau 8,47 poin ke level 6.930,66 pada pukul 09.01 WIB. Walau sempat menguat di zona hijau, IHSG langsung terjun seiring memerahnya 133 saham, dan sebanyak 166 saham yang bergerak ke zona hijau, sisanya 204 saham stagnan.

Pada perdagangan pagi ini, saham bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) paling banyak diperdagangkan dengan volume nilai Rp80,7 miliar. Hal ini membuat harga sahamnya naik 0,68 persen atau 30 poin ke level 4.460.

Selanjutnya, ada saham sejuta umat, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi yang paling banyak diperdagangkan kedua mencapai Rp71,6 miliar. Harga sahamnya melemah tipis 0,61 persen ke harga 163.

Adapula, saham FILM, ZINC, dan TLKM di jajaran saham paling banyak diperdagangkan dengan nilai masing-masing Rp43,7 miliar, Rp32,3 miliar, dan Rp29,9 miliar.

Jajaran 10 besar big cap juga didominasi memerah dengan dipimpin saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang anjlok 2,63 persen atau 6 poin ke level 222. Selanjutnya, ada saham ARTO, ASII, BBCA dan BBNI yang masing-masing turun 2,47 persen, 1,53 persen, 0,61 persen, dan 0,57 persen. Adapun saham SIDO juga terpantau ambrol 4,29 persen. 

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan indeks di Wall Street ditutup beragam pada Senin waktu setempat, Indeks DJIA ditutup menguat tipis sebesar 36,31 poin atau 0,12 persen, walaupun selama perdagangan DJIA sempat menguat sekitar 401 poin.

Kemudian, indeks berbasis saham teknologi Nasdaq turun terendah sejak Juni 2020 setelah semalam turun pada hari kelima sebesar 1,10 persen, karena investor berhati-hati menunggu data inflasi serta dimulainya rilis laporan keuangan emiten kuartal III/2022.

"Tekanan jual di Bursa Indonesia berpotensi masih tetap terjadi menyusul jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak turun pada hari kedua sebesar 2,22 persen, emas turun pada hari kelima sebesar 0,14 persen, CPO turun 3,77 persen dan nikel turun sebesar 1,74 persen," jelasnya dalam riset, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya, pelemahan harga komoditas tersebut terjadi di tengah kembali menguatnya indeks dolar AS ke level 113,170. Hal ini membuat peluang rupiah diperkirakan akan kembali tersungkur menuju level Rp15.400 per dolar AS.

Selain itu, naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun ke level 3,945 persen alias mendekati 4 persen berpotensi menjadi tambahan sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Rabu ini.

Edwin memperkirakan IHSG bergerak pada rentang 6.895-6.981. Adapun, dia merekomendasikan beli pada saham PTBA, ICBP, BDMN, AKRA, MAPI, CPIN, INTP, RMKE, SMGR, ADHI, dan BBRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper